Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemahaman nasabah terhadap produk unitlink memang menjadi salah satu yang menjadi sorotan saat produk ini menimbulkan masalah beberapa waktu belakangan. Memang, banyak yang menilai bahwa penjualan produk ini tidak tepat sasaran.
Melihat kondisi tersebut, dalam aturan OJK terbaru terkait aturan unitlink pun mengatur bahwa perusahaan wajib memastikan kesesuaian produk unitlink yang dibeli dan subdana yang dipilih sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan profil risiko dari calon pemegang polis.
Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Riswinandi bercerita bahwa sebelumnya pihaknya berencana untuk mensyaratkan pembeli produk unitlink hanya yang sudah memiliki Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Identification (SID) dengan asumsi telah menjadi investor di pasar modal.
Hanya saja, rencana tersebut mendapat penolakan dari para pelaku karena ditakutkan penjualan unitlink nantinya terbatas. Maklum, kontribusi pendapatan premi unitlink berdasarkan data AAJI terbaru mencapai 62,90%.
“Akhirnya kita fasilitasi agar industri ini masih tetap tumbuh dan disepakati dengan akhirnya hanya membuat pernyataan yang ditandatangani calon pemegang polis bahwa ia telah paham terkait produk ini,” ujarnya.
Baca Juga: OJK Wajibkan Perusahaan Asuransi yang Pasarkan Unitlink Punya SDM Mumpuni
Untuk itu, Riswinandi mengingatkan bahwa calon pemegang polis yang ternyata belum paham terkait produk unitlink, tidak perlu dipaksa untuk melanjutkan pembelian produk unitlink.
Selanjutnya, untuk memastikan calon pemegang polis benar-benar paham, diwajibkan adanya welcome call yang dilakukan pihak lain di industri asuransi untuk melakukan pengecekan bahwa proses pemasaran benar-benar membantu calon pemegang polis untuk paham terhadap produknya.
“Hasil dari kegiatan welcome call itu juga kita minta rekam. Nanti bisa jadi di evaluasi, proses perekaman saat penjualan dengan welcome call, sinkron atau tidak,”
Sementara itu, Riswinandi juga menegaskan bahwa produk unitlink ini tidak boleh disamakan dengan produk tabungan. Bukan tanpa alasan, ia melihat selama ini beberapa agen menjual produk unitlink dengan iming-iming tabungan.
“Kesannya produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi ini tidak hanya proteksi tetapi juga menambah kekayaan karena penjelasannya returnnya akan lebih baik dari deposito,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News