Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
Dia juga mengungkapkan permintaan terhadap layanan Pindar diperkirakan terus meningkat pada 2025. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peningkatan inklusi keuangan, pergeseran perilaku konsumen, dan kebutuhan pinjaman untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sementara itu, berdasarkan data OJK per November 2024, total outstanding Pindar mencapai Rp 76 triliun. Pindar juga telah menjangkau 142 juta peminjam (borrower) dengan total agregat pendanaan sebesar Rp 1.020 triliun.
Sedangkan hingga awal 2025, terdapat 97 platform Pindar yang terdaftar resmi di OJK dan dipercaya oleh 2,2 juta pemberi pinjaman (lender) terdiri atas institusi dan individu.
Baca Juga: Mulai 4 Juli 2025, Fintech Lending Wajib Penuhi Ekuitas Minimum Rp 12,5 Miliar
Kemudian, total pencairan dana (disbursement) oleh platform Pindar juga meningkat dalam lima tahun ke belakang. Di mana, pada 2019, pencairan mencapai Rp 58 triliun, kemudian pada 2020 menjadi Rp 73 triliun, dan meningkat drastis pada 2021 hingga mencapai Rp 155 triliun.
Selanjutnya, pada 2022, total disbursement menjadi Rp 255 triliun, disusul 2023 turun tipis ke Rp 241 triliun. Sedangkan pada November 2024, pencairan Pindar sudah mencapai Rp 273 triliun atau mencapai titik tertingginya sebelum genap satu tahun.
Selanjutnya: Jasindo Catat Ekuitas Rp 2,9 Triliun pada Januari 2025, Penuhi Ketentuan POJK
Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News