Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan keterbatasan modal menjadi tantangan bagi perusahaan pembiayaan atau multifinance masuk dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam mengatasi tantangan keterbatasan modal, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan bilang perusahaan pembiayaan didorong untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama.
"Salah satunya, bersinergi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dalam rangka penyediaan sumber dana murah jangka panjang untuk mendukung penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan oleh perusahaan pembiayaan," ucapnya dalam konferensi pers, Selasa (14/1).
Lebih lanjut, Agusman membeberkan saat ini terdapat 14 perusahaan pembiayaan yang telah mendapatkan dukungan PT SMF, dengan nilai sebesar Rp 3,17 triliun.
Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKMA Gapoktan Gerak Makmur
Selain itu, Agusman menyebut salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan pembiayaan adalah cara mengatasi risiko likuiditas. Sebab, pembiayaan perumahan memerlukan pendanaan yang stabil dalam jangka panjang.
"Oleh karena itu, kami berharap perusahaan pembiayaan perlu melakukan pengelolaan risiko likuiditas dengan baik," ujar Agusman.
Dengan adanya program 3 juta rumah, Agusman mengatakan program itu tentu saja akan memberikan peluang besar bagi industri pembiayaan untuk menopang atau memaksimalkan pertumbuhan yang selama ini fokusnya lebih banyak pada pembiayaan sektor otomotif.
"Jadi, sekarang ada alternatif baru yang saat ini lebih potensial," kata Agusman.
Selanjutnya: Nasabah Valas Merapat, Intip Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Rabu (15/1)
Menarik Dibaca: Kulit Berjerawat? Eva Mulia Clinic Punya Solusinya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News