kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.333   6,00   0,04%
  • IDX 7.078   32,76   0,47%
  • KOMPAS100 1.029   7,04   0,69%
  • LQ45 798   2,99   0,38%
  • ISSI 227   2,69   1,20%
  • IDX30 417   1,22   0,29%
  • IDXHIDIV20 491   -0,91   -0,19%
  • IDX80 116   0,75   0,65%
  • IDXV30 119   0,88   0,75%
  • IDXQ30 135   -0,50   -0,37%

OJK Maklumi Bank yang Tak Segera Turunkan Suku Bunga


Senin, 02 Juni 2025 / 20:24 WIB
OJK Maklumi Bank yang Tak Segera Turunkan Suku Bunga
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaklumi bank yang tak segera menurunkan suku bunganya meski Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga acuan BI rate.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate tampaknya tak langsung membuat bank menurunkan suku bunga, baik itu bunga simpanan maupun bunga kredit. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memaklumi hal tersebut.

Sebagai gambaran, pada April 2025, suku bunga deposito 1 bulan tercatat 4,83%, meningkat dari 4,81% pada awal Januari 2025, dengan kecenderungan sejumlah bank menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi dari yang dipublikasikan. 

Tak hanya itu, suku bunga kredit perbankan juga masih relatif tinggi, yaitu tercatat sebesar 9,19% pada April 2025, relatif sama dengan 9,20% pada awal Januari 2025. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang, perbankan selalu membutuhkan waktu untuk melakukan transmisi suku bunga dari kebijakan BI. Ditambah, transmisi tersebut bisa berbeda-beda antar bank.

“Ini tergantung pada struktur perdanaan kemudian likuditas bank-nya juga, profil risikonya dan strategi bisnis masing-masing bank,” ujar Dian, Senin (2/6).

Baca Juga: Cermati Bunga Deposito Sejumlah Bank Digital Terbaru, Mana yang Paling Tinggi?

Dian juga mengatakan, bank juga perlu melakukan penyesuaian secara transparan dan bertahap. Dalam hal ini, tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang memadai terutama atas risiko yang melekat atau inherent.

Meskipun demikian, Dian bilang, OJK akan terus memonitor dan memperkuat arah kebijakan. Tujuannya, agar transmisi kebijakan moneter berjalan lebih efektif dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, Dian lebih menyoroti bank-bank digital yang memang menawarkan bunga tinggi. Meskipun, ia menyadari itu menjadi daya tarik bank digital untuk menghimpun dana masyarakat dengan bunga tinggi.

“OJK meminta agar bank digital dapat secara bertahap menyesuaikan tingkat bunga simpanannya termasuk deposito agar tetap sejalan dengan kondisi pasar kemudian juga mempertimbangkan rasio keuangan yang sehat,” ujarnya.

Ia menilai tawaran bank digital dengan bunga yang tinggi justru menimbulkan persaingan yang tidak sehat di industri perbankan. Artinya, bank-bank lainnya pada akhirnya juga tidak menurunkan bunga untuk berebut likuiditas di pasar.

Baca Juga: BI Rate Dipangkas, Bank Masih Saling Tunggu untuk Turunkan Bunga Simpanan

Selanjutnya: Permintaan Kredit Sindikasi Masih Lesu di Pertengahan Tahun 2025 Ini, Cek Pemicunya

Menarik Dibaca: Moms Wajib Lakukan 4 Hal Ini Setelah Berhubungan Seks Untuk Kebersihan Vagina Ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×