Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren penyaluran kredit yang melambat, Bank Indonesia (BI) menyoroti suku bunga perbankan yang tetap tinggi. Dalam hal ini, BI berharap bank bisa menurunkan bunga kredit maupun deposito.
Terlebih, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Mei ini, BI memutuskan memangkas suku bunga acuannya menjadi 5,5%. Artinya, ada ruang bagi bank untuk menurunkan bunga tersebut agar turut mendorong ekspansi kredit.
“Strategi operasi moneter pro-market terus dioptimalkan untuk memperkuat transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga khususnya di perbankan,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (21/5).
Baca Juga: Pemangkasan Suku Bunga BI Membawa Angin Segar bagi Pasar Saham Dalam Negeri
Perry melihat suku bunga perbankan masih tetap relatif tinggi. Apalagi, jika dibandingkan dengan suku bunga instrumen lainnya seperti SRBI, dan SBN yang tercatat sudah mulai menurun sejak bunga acuan turun di Januari 2025.
Berbeda, Ia bilang pada April 2025, suku bunga deposito 1 bulan tercatat 4,83%, meningkat dari 4,81% pada awal Januari 2025, dengan kecenderungan sejumlah bank menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi dari yang dipublikasikan.
Tak hanya itu, suku bunga kredit perbankan juga masih relatif tinggi, yaitu tercatat sebesar 9,19% pada April 2025, relatif sama dengan 9,20% pada awal Januari 2025.
“Bank Indonesia memandang suku bunga perlu diturunkan untuk mendorong peningkatan penyaluran kredit guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” tandasnya.
Selanjutnya: Ride-Hailing Driver Protest Falls Short of Crowd Claims, Services Remain Unaffected
Menarik Dibaca: Cara Membuat Parfum Sendiri dari Essential Oil, Gampang Banget
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News