Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto
Kerja sama ini juga akan semakin memperluas daya jangkau pendanaan perbankan bagi publik dengan segmen pasar dan profil risiko yang berbeda.
Hendrikus bilang, kehadiran perbankan dan fintech lending semakin melengkapi alternatif sumber pendanaan di tanah air, dan sinergi mereka akan menentukan arah baru UMKM bersama fintech lending dan perbankan.
Merujuk data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2019, akumulasi penyaluran pinjaman P2P lending senilai Rp 74,54 triliun.
Baca Juga: Biar kekinian, bayar belanjaan pakai QR Go Mobile CIMB Niaga
Nilai ini tumbuh 228,88% year to date (ytd) dibandingkan dengan Desember 2018 yang mencapai Rp 22,66 triliun.
Pinjaman ini masih didominasi realisasi penyaluran di Jawa yang mencapai Rp 63,86 triliun, naik 225,54% ytd. Sedangkan realisasi di luar Jawa tumbuh mencapai 250,42% ytd menjadi Rp 10,68 triliun pada November 2019.
Namun, rasio pinjaman bermasalah atau non performing finance (NPF) fintech ternyata masih terus naik. Rasio pinjaman macet pada November 2019 di level 3,51%. Pencapaian ini terbilang tinggi dibandingkan pencapaian Desember 2018 di level 1,45%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News