kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   0,00   0,00%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

OJK Optimistis Pemilu 2024 Tak Perburuk Angka Kredit Macet Industri Multifinance


Rabu, 29 November 2023 / 06:37 WIB
OJK Optimistis Pemilu 2024 Tak Perburuk Angka Kredit Macet Industri Multifinance
ILUSTRASI. Kendaraan bermotor menunggu lampu pengatur lalu lintas di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (1/2/223). Selain pembiayaan yang bertumbuh, ternyata jumlah kendaraan yang ditarik oleh perusahaan multifinance karena kredit macet juga mengalami pertumbuhan pada 2022 lalu. Menurut?sejumlah multifinance, jumlah kendaraan yang akan ditarik di 2023?bakal dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis adanya momen Pemilu 2024 tak akan memperburuk angka kredit macet atau Non Performing Financing (NPF) industri multifinance.

Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan, PMV, LKM, dan LJK Lainnya OJK Bambang Budiawan memproyeksikan, bisnis multifinance akan berjalan seperti biasa meski ada Pemilu 2024.

"Kami sudah sering melakukan kegiatan pesta demokrasi dan mengira beruntung pemilu kali ini di awal tahun," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (28/11).

Baca Juga: Multifinance Incar Pertumbuhan Pembiayaan Pada 2024

Seiringan dengan hal tersebut, Bambang menerangkan biasanya pada awal tahun kinerja perusahaan multifinance bukan dianggap lesu karena pemilu.

Akan tetapi, perusahaan memang mesinnya biasa dimainkan pelan-pelan pada awal tahun.

Dia bilang biasanya perusahaan multifinance nanti baru tancap gas pada pertengahan tahun. "Khususnya, saat mau Lebaran, yakni pada akhir kuartal I-2024," ujarnya.

Bambang menyebut optimisme itu juga muncul karena adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun depan.

Hal itu juga menjadi optimisme perusahaan pembiayaan. Dia pun tak melihat sentimen negatif terhadap pesta demokrasi.

Baca Juga: Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (APPI) Bikin Program Dana Abadi

Sementara itu, Bambang menyampaikan kalau ada perusahaan yang NPF-nya bermasalah, biasanya OJK akan mengenakan sanksi Surat Peringatan I dan II, sampai cabut izin usaha.

Sebagai informasi, OJK mencatat profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio NPF gross sebesar 2,59% di September 2023.

Nilai tersebut menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,66%. Adapun NPF net sebesar 0,68% di September 2023, yang mana sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,76%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×