Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di 2018 bisa tumbuh dua digit. Pembenahan perbankan syariah di 2017 serta pertumbuhan ekonomi akan bantu pertumbuhan pembiayaan syariah.
Ahmad Soekro, Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK mengatakan pihaknya memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan 2018 ada di angka 10% hingga 12%.
“Saya rasa tahun depan harus lebih baik karena pertumbuhan pembiayaan akan dua digit. Perbankan syariah sudah berbenah di 2017, selain itu di 2018 perekonomian juga akan tumbuh di atas 5% akan mendorong pertumbuhan,” ujar Soekro saat acara media briefing OJK, Jumat, (15/12).
Soekro pun menjelaskan terkait rasio kualitas pembiayaan perbankan syariah yang masih di atas perbankan konvensional di level 4,12%. Menurutnya ini sudah lebih baik karena ada penurunan 0,04% year to date, namun prinsip harus lebih hati-hati dan selektif serta pelayanan yang prima.
Soekro menjelaskan lebih lanjut, sektor yang dapat digarap perbankan syariah cukup banyak seperti sektor riil, pembiayaan perumahan atau berbasis modal kerja usaha kecil menengah (UKM). “karena basis UKM sangat besar dan cocok untuk pembiayaan syariah,” ujar Soekro.
“Prospek modal kerja tahun depan akan lebih baik. Pembiayaan produktif masih lebih tinggi, porsinya 60% hingga 40% sesuai dengan perbankan syariah yang menumbuhkan sektor riil. Mudah-mudahan modal kerja bisa naik hingga 70%,” jelas Soekro.
Menurut Soekro pertumbuhan pembiayaan per Oktober sudah cukup baik di level 15,75% year on year dengan total saluran pembiayaan sebesar Rp 281,83 triliun. Kemudian pembiayaan masih didominasi oleh murabahah sebesar 54,03% dari total pembiayaan.
“Dari sisi rekening, akun pembiayaan sudah sebanyak 5,71 juta rekening,” ujar Soekro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News