Reporter: Harry Muthahhari, Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan perjalanan religi diyakini makin prospektif. Pemain bisnis ini berencana memperbesar pembiayaan di tahun depan.
Amitra, merek perusahaan pembiayaan syariah FIF Group, semisal, membidik pertumbuhan pembiayaan 25% di 2018 dari target tahun ini senilai Rp 410 miliar.
Ini artinya tahun depan target penyaluran pembiayaan Amitra mencapai Rp 512,5 miliar. Presiden Direktur Amitra Zulkarnaen Prasetya menjelaskan, pihaknya memanfaatkan database nasabah aktif sejumlah 4,5 juta orang dalam mengencangkan pertumbuhan bisnisnya.
Selain captive market, Amitra juga menggarap nasabah di luar pasar tersebut. Amitra juga akan mengembangkan bisnis pembiayaan mikro multiguna seperti perjalanan religi atau umrah.
Sampai saat ini, produk Amitra mikro multiguna dan mikro modal kerja memiliki porsi masing-masing 50%. "Setelah kami pelajari 8-10 bulan belakangan ternyata kualitas di mikro multiguna ini lebih bagus dari mikro modal kerja sehingga kami target porsinya bisa meningkat menjadi 60% dan 40% atau 70% dan 30%," kata Zulkarnaen.
Tahun depan, Amitra juga akan menambah mitra bisnis dengan perusahaan biro travel. Hingga kini sudah ada 89 biro travel yang bekerjasama dengan Amitra. Sementara di 2018 diharapkan mitra bertambah 100–125 biro travel. "Tapi cukup selektif, kami punya persyaratan tertentu untuk kerjasama dengan biro travel baru," kata Zulkarnaen.
Amitra juga gencar sosialisasi pembiayaan syariah kepada masyarakat agar penetrasi meluas. Misalnya program berbagi berkah Amitra yang merupakan ajang perusahaan mengkampanyekan industri pembiayaan syariah.
Sementara, PT Al Ijarah Indonesia (ALIF) akan meningkatkan penetrasi pembiayaan segmen umrah dan properti. ALIF optimistis, pembiayaan syariah punya ceruk pasar besar. Corporate Communication ALIF Haindry Barda mengatakan, kecenderungan pasar akan mengarah pada keuangan syariah.
Karena itu, ALIF mengimbangi dengan ikut menggandeng rekanan bisnis ritel. Hal itu juga merupakan salah satu strategi ALIF di 2018, termasuk pada rekanan pembiayaan properti. Di sektor properti, sasaran pembiayaan akan dituju pada pembeli rumah dari tangan pertama.
ALIF akan mengembangkan pembiayaan multiguna dengan jaminan sertifikat rumah. Saat ini, pembiayaan terbesar ALIF dari pembiayaan mobil dengan porsi mencapai 93% dari total pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News