kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK Perkirakan Klaim Asuransi Kesehatan Masih Tinggi pada Tahun Ini


Rabu, 13 Maret 2024 / 04:08 WIB
OJK Perkirakan Klaim Asuransi Kesehatan Masih Tinggi pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakanklaim asuransi kesehatan masih akan tinggi pada tahun ini.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Klaim asuransi kesehatan di industri asuransi menunjukkan peningkatan pada tahun lalu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan hal itu masih akan berlanjut pada tahun ini.

"Jika melihat tren tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu, asuransi kesehatan masih melanjutkan tren klaim rasio relatif tinggi," ucap Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono dalam lembar jawaban tertulis, Kamis (7/3).

Ogi menjelaskan klaim rasio asuransi kesehatan perusahaan asuransi jiwa pada Desember 2023 tercatat sebesar 98,2%. Adapun klaim rasio pada perusahaan asuransi umum tercatat sebesar 97,5% pada periode yang sama.

Pada tahun ini, Ogi menyampaikan berbagai upaya akan dilakukan untuk menekan rasio klaim yang tinggi, salah satunya dengan meminta perusahaan-perusahaan memperkuat sistem anti fraud di perusahaan dan evaluasi produk secara berkala.

Baca Juga: OJK: Tak Ada Peluang Perusahaan Asuransi Jalankan Kegiatan ASO pada Fintech Lending

"Selain itu, kami juga mendukung perbaikan ekosistem kesehatan di Indonesia melalui berbagai integrasi dan kolaborasi, salah satunya dengan Kementerian Kesehatan," ungkapnya.

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa inflasi medis menjadi faktor utama tingginya klaim kesehatan pada 2023. Ketua Bidang Literasi dan Perlindungan Konsumen AAJI Freddy Thamrin mengatakan klaim asuransi kesehatan pada 2023 berada di angka Rp 20,83 triliun. Angka tersebut meningkat sangat tajam 24,9%.

"Pada 2023 meningkat tajam. Pada 2022 angkanya mencapai Rp 16,68 triliun, sedangkan pada 2023 mencapai Rp 20,83 triliun," ucap Freddy. 

Freddy menjelaskan peningkatan klaim asuransi kesehatan yang signifikan pada tahun lalu disebabkan inflasi medis. Dia bilang hal itu meliputi kenaikan harga fasilitas kesehatan, biaya perawatan rumah sakit, obat, dan berbagai tes kesehatan.

Tak hanya inflasi medis, Freddy juga mengatakan faktor lainnya yang menyebabkan bengkaknya klaim kesehatan dipengaruhi perubahan iklim ekstrem. 

"Perubahan iklim menyebabkan orang mudah sakit, maka bertambah juga jumlah klaimnya," kata Freddy. 

Baca Juga: Aset Industri Asuransi Naik 3,8% Jadi Rp 903,07 Triliun pada Januari 2024

Menurut Freddy, perlu langkah-langkah tepat yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dia mengatakan AAJI akan meninjau kerjasama dengan rumah sakit, mengevaluasi produk, besaran premi, serta memfasilitasi diskusi para anggota AAJI.

Freddy bilang hal itu juga sejalan dengan dukungan yang diberikan oleh industri asuransi terhadap langkah OJK yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan untuk memperkuat ekosistem kesehatan melalui produk asuransi kesehatan yang berkualitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×