Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank digital pertama di Korea Selatan KakaoBank dan Superbank beberapa waktu lalu mengumumkan kemitraan strategis.
Dalam kemitraan strategis ini, KakaoBank akan mengakuisisi 10% saham di Superbank melalui penerbitan saham baru. Superbank merupakan merupakan bank digital milik Emtek Group, dan didukung oleh Singapore Telecommunications dan Grab.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengatakan, bahwa sampai dengan saat ini OJK belum mendapatkan informasi atau menerima surat baik dari pihak Superbank atau KakaoBank terkait rencana akuisisi saham Superbank oleh pihak KakaoBank.
Baca Juga: Menimbang Peta Persaingan Bank Digital di Indonesia dan Pemilik Aset Terbesar
"Sehingga OJK dalam hal ini belum mendapatkan gambaran value proposition, strategi, dan target pasar yang dilakukan oleh pihak KakaoBank untuk mengembangkan Superbank," ujar Dian kepada kontan.co.id, Kamis (12/10).
Walau demikian, Dian menyebut, secara umum OJK mendukung pihak-pihak yang memiliki komitmen untuk mengembangkan perekonomian Indonesia melalui bank yang dimiliki.
Hal ini sejalan dengan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025 dimana OJK mendorong penguatan struktur perbankan salah satunya dengan melakukan konsolidasi dan memperkuat permodalan yang ada.
Sebelumnya, Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan menyampaikan, suntikan modal dari KakaoBank memperkuat posisi keuangan Superbank dan mendukung inisiatif pertumbuhannya.
Baca Juga: Perbankan Tawarkan Bunga Kompetitif di Segmen Kredit Tanpa Agunan
"Hal ini memberikan sumber daya bagi Superbank untuk pengembangan produk, ekspansi, dan peningkatan layanan, yang pada akhirnya akan menguntungkan pelanggan kami," kata Tigor.
Tigor menjelaskan, ekosistem Superbank, yang didukung oleh para pemimpin industri seperti Grab, Singtel, Grup Emtek, dan kini KakaoBank, menempatkan Superbank secara unik untuk menawarkan layanan keuangan yang dirancang khusus untuk beragam segmen nasabah secara efektif, terutama untuk melayani kebutuhan keuangan masyarakat underbanked, terutama nasabah UMKM dan ritel.
"Prioritas utama kami saat ini adalah mengembangkan produk dan teknologi yang akan mendukung peluncuran dan eksekusi komitmen jangka panjang kami dalam memperluas layanan keuangan antara lain berupa akses finansial kepada masyarakat Indonesia, khususnya segmen underbanked baik nasabah retail dan UMKM," ujar Tigor.
Baca Juga: Peta Persaingan Bisnis Bank Digital di Indonesia Kian Sengit
Tigor menyebut, nantinya struktur pemegang saham baru mencakup KakaoBank sebagai pemegang saham, sementara mayoritas kepemilikan tetap berada dalam konsorsium Grup Emtek, Grab, dan Singtel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News