kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

OJK restui China Contruction akuisisi Bank Windu


Kamis, 09 Juli 2015 / 10:54 WIB
OJK restui China Contruction akuisisi Bank Windu


Reporter: Christine Novita Nababan, Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekspansi China Construction Bank Corporation (CCB) di Indonesia berjalan mulus. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, akuisisi CCB atas mayoritas saham Bank Windu Kentjana International dapat terlaksana.

Pertimbangan OJK memberi restu lantaran Bank Windu juga telah menyatakan siap membeli 100% saham Bank Antardaerah. Dari pencaplokan saham Bank Antardaerah, kedua bank itu kemudian akan melebur. Pada proses merger, Bank Windu menjadi pihak yang menerima penggabungan alias surviving entity. "Kami pengawas tentu akan menilai terlebih dahulu. Tapi karena ini ada unsur konsolidasi, merger, maka pengawas bisa memberikan kelonggaran hingga di atas 40%," kata Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Rabu (8/7).

Nelson mengaku belum menerima permintaan resmi soal besaran saham Bank Windu yang akan dibeli oleh CCB. Namun, kata dia, rencana ekspansi CCB di Indonesia kurang lebih adalah Bank Windu akan terlebih dahulu membeli Bank Antardaerah, baru kemudian diakuisisi CCB.

Kepada KONTAN, manajemen Bank Windu menegaskan, akuisisi Bank Antardaerah diupayakan segera tuntas. "Tahun ini rampung. Prosesnya sedang berjalan," kata Luianto Sudarmana, Direktur Utama Bank Windu, Rabu (8/7).

Merger Bank Windu dan Bank Antardaerah, kata Luianto, akan memperkuat segmen bisnis masing-masing bank, yakni usaha kecil dan menengah (UKM). Penggabungan usaha juga akan menambah luas jaringan operasional perseroan.

Luianto bilang, aksi konsolidasi kedua bank tersebut juga sudah sejalan dengan arah kebijakan konsolidasi perbankan nasional. Saat ini Bank Windu memiliki 77 jaringan kantor. Sebagian besar di wilayah Barat Indonesia.

Sementara, Bank Antardaerah, berdasarkan situs perseroan, mengoperasikan 30 kantor cabang, cabang pembantu, kas dan service point di Jawa Timur, Denpasar, serta Mataram. Hingga Mei 2015, Bank Windu memiliki aset sebesar Rp 10,09 triliun dan Bank Antardaerah berjumlah Rp 1,98 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×