Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut porsi penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik masih sangat kecil.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan porsi penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik hingga Maret 2024 berada di kisaran 0,01% dari total piutang pembiayaan.
Baca Juga: Mandala Finance Sebut Potensi Pembiayaan Kendaraan Listrik Masih Besar
Meski porsi masih terbilang kecil, Agusman memperkirakan pembiayaan kendaraan listrik berpotensi untuk terus tumbuh ke depannya.
"Hal itu dilihat dari perkembangan kendaraan listrik yang cukup pesat, serta kuatnya dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik," ujarnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Selasa (14/5).
Agusman menyampaikan pembiayaan kendaraan listrik ke depannya juga berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia.
Baca Juga: Penjualan Kembali Turun, Pasar Mobil Nasional Tak Kunjung Melaju
Sebagai informasi, OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 488,52 triliun pada Maret 2024. Nilai piutang pembiayaan pada Maret 2024, tumbuh 12,17% Year on Year (YoY).
Pertumbuhan Maret 2024 terbilang menguat jika dibandingkan Februari 2024. Adapun pada Februari 2024, tumbuh sebesar 11,73% YoY, dengan nilai Rp 478,69 triliun.
Agusman menerangkan pertumbuhan itu didukung oleh profil risiko pembiayaan yang tetap terjaga, yang mana Non Performing Financing (NPF) Net tercatat sebesar 0,70% pada Maret 2024.
Baca Juga: Permintaan Mobil Listrik Baru Terus Menjulang
Adapun nilai tersebut menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,72%.
Sementara itu, NPF Gross perusahaan pembiayaan pada Maret 2024 sebesar 2,45%. Angka itu menurun 0,1%, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,55%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News