kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Omzet gadai di Pegadaian lesu di Januari


Senin, 18 Februari 2013 / 22:37 WIB
Omzet gadai di Pegadaian lesu di Januari
ILUSTRASI. Warga membeli kebutuhan pangan di sebuah ritel pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (1/6/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Penyaluran gadai konvensional (omzet) PT Pegadaian (Persero) belum bisa memperoleh hasil yang menggembirakan. Manajemen Pegadaian hanya bisa merealisasikan omzet Rp 8 triliun dari target Rp 10 triliun per bulan.

"Biasa, awal Januari memang agak seret," kata Direktur Pengembangan Usaha Perum Pegadaian, Wasis Djuhar di Jakarta, Senin (18/2) . Ia bilang, fenomena seret omzet ini terjadi awal Januari sampai dengan Februari mendatang.

Soalnya, nasabah pegadaian belum membutuhkan banyak uang di awal tahun. Bagi kalangan petani misalnya, mereka masih berada dalam periode 'menanam,' sehingga belum membutuhkan banyak uang. Begitu juga dengan Ibu - ibu rumah tangga yang belum membutuhkan duit mendesak untuk kebutuhan sekolah anaknya.

Bahkan, ada juga kontraktor kelas menengah yang menjadi nasabah Pegadaian yang sedang sepi order, lantaran di awal tahun biasanya proyek sedang sepi, apalagi proyek pemerintah. Setelah bulan Februari barulah mereka kebanjiran order.

Pegadaian memastikan, sepinya omzet bukan karena ketatnya persaingan bisnis gadai. Sekadar informasi, belakangan ini memang semakin banyak perbankan yang memiliki layanan gadai emas.

Buktinya, meski masih di bawah target, tetapi omzet Pegadaian tumbuh 12% dibanding bulan Desember 2012. "Kami memiliki pangsa pasar yang lebih besar," tukas Sumanto Hadi, Direktur Bisnis III Pegadaian.

Kendati demikian, bukan berarti manajemen berdiam diri dalam menghadapi persaingan. Rencananya, manajemen akan mulai iklan di televisi dalam waktu dekat. Adapun kebijakan itu berlandaskan hasil riset perusahaan.

"Sudah ada iklan tetapi kurang intensif. Masyarakat lebih cepat kenal lewat telvisi ketimbang media lain," tegas Sumanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×