Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Asuransi Kesehatan (Askes) tengah berburu obligasi untuk portofolio investasi. Askes telah mempersiapkan dana sebesar Rp 7,4 triliun untuk belanja obligasi sampai akhir tahun nanti. Surat utang dari PT Pegadaian menjadi salah satu incaran perusahaan ini.
Purnawarman Basundoro, Direktur Keuangan Askes, mengatakan lebih menyukai obligasi badan usaha milik negara (BUMN) karena lebih aman. "Biasanya kami akan suplai di atas Rp 100 miliar - Rp 150 miliar untuk obligasi korporasi yang bluechip dan permintaannya melebihi dibandingkan yang disediakan," kata Purnawarman, Rabu (16/1). Sisanya, Askes akan membeli obligasi korporasi lembaga keuangan swasta dan Surat Utang Negara (SUN).
Tak cuma Askes. Sebelumnya, Jasa Raharaja juga siap mengalokasikan duit Rp 200 miliar untuk membeli utang di perusahaan BUMN. Salah satunya Pegadaian.
Meski cukup besar berbelanja obligasi, Askes membatasi porsi investasi fixed income atau pendapatan tetap sebesar 70% dari anggaran investasi. Angka ini turun dari tahun lalu sebesar 75%.
Sebaliknya, porsi investasi di pendapatan tidak tetap naik dari 25% menjadi 30%. "Kami akan memperbesar komposisi investasi di reksadana menjadi 23% dari 20% karena masih menjadi instrumen pasar modal yang bagus dan sederhana," terang Purnawarman.
Sampai akhir tahun nanti, Askes menargetkan perolehan dana kelolaan konsolidasi mencapai Rp 14,3 triliun tumbuh 18,5% dari tahun lalu. Sedangkan imbal hasil (yield) investasi ditargetkan Rp 1,37 triliun atau tumbuh 18%. Tahun ini, perseroan menargetkan memiliki nilai cadangan Rp 11,4 triliun, tumbuh 17% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 9,7 triliun.
Askes belum mau berbagi soal kinerja akhir tahun lalu. Namun, sebelumnya manajemen memperkirakan, pencapaian laba akan lebih rendah dibanding tahun 2011 yang sebesar Rp 1,6 triliun. Hingga November, laba Askes sebesar Rp 1,4 triliun dan klaim sebesar Rp 7,8 triliun.
Bersiap jadi BPJS
Askes juga belum memberi panduan kinerja tahun ini. Manajemen berkilah, masih mengurus soal ganti baju menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Sembari mempersiapkan diri, Askes memperkenalkan direksi baru. Mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Fachmi Idris, terpilih sebagai direkturuUtama menggantikan I Gede Subawa yang habis masa jabatannya awal Januari lalu.
Fahmi mengatakan, saat ini mempersiapkan konsep regulasi dan konsep internal BPJS. "Kami mengupayakan regulasi rampung pada 2014," kata dia. Regulasi ini meliputi tata cara pengelolaan dan pengembangan dana BPJS serta jaminan kesehatan.
Fachmi didukung oleh lima direksi baru. Purnawarman Basundoro, Tono Rustiono sebagai direktur perencanaan dan pengembangan informasi teknologi. Fajriadinur, menjabat direktur operasional, Sri Endang sebagai direktur kepesertaan dan hubungan antar-lembaga, dan Taufik Hidayat sebagai direktur sumber daya manusia (SDM) dan umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News