Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian memproyeksikan omzet menurun di bulan Juni ini. Tapi bulan depan, Pegadaian yakin kinerja bakal meningkat.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso menyebut tren ini berlaku tiap tahun. Makanya, penurunan omzet di bulan ini dinilai sebagai hal yang biasa. "Setiap tahun polanya memang seperti itu," kata dia.
Pada Mei 2018, omzet Pegadaian mencapai Rp 11,9 triliun. Jumlah ini meningkat 15,5% dari April 2018. Pertumbuhan ini didorong transaksi gadai jelang Ramadan.
Sejalan dengan mengendurnya transaksi gadai, pendapatan Pegadaian diperkirakan menurun menjadi Rp 10 triliun di Juni 2018. Pada pada tahun lalu, saat menjelang Ramadan, pendapatan Pegadaian meningkat menjadi Rp 10,7 triliun dari Rp 9,9 triliun pada bulan sebelumnya. Lalu pada Juni 2017, saat Lebaran pendapatan Pegadaian menurun menjadi Rp 8,5 triliun.
Meski demikian, Pegadaian yakin bulan depan, pendapatan akan langsung ngebut lagi. Berdasarkan tren di tahun-tahun sebelumnya, Sunarso mengatakan, bisnis perusahaan gadai pelat merah ini akan memantul ke atas selepas Lebaran. "Selepas Lebaran kegiatan ekonomi kembali bergerak sehingga permintaan gadai meningkat," kata dia.
Selain itu, persiapan memasuki tahun ajaran baru akan meningkatkan permintaan sehingga turut menggenjot potensi bisnis gadai. Pada saat seperti ini, orangtua biasanya memiliki kebutuhan dana pendidikan cukup tinggi.
Pada Juli 2018, Pegadaian memperkirakan bisa mengantongi pertumbuhan omzet 21% secara bulanan. Ini artinya bulan depan, perusahaan ini bisa meraih omzet Rp 12,1 triliun. Proyeksi tersebut berdasarkan kondisi di 2017.
Pegadaian juga telah menyiapkan sumber dana untuk mengimbangi pertumbuhan bisnis gadai selepas Lebaran. Pegadaian memiliki kesiapan dana sebesar Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun. "Kami juga menerapkan cash management system (CMS) untuk pengelolaan modal kerja," kata Sunarso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News