Reporter: Feri Kristianto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Status pemindahan pemilikan PT OSK Nusadana Securities kini bergantung pada Badan Pengawas Keuangan dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Ini terjadi setelah RHB Capital Bhd mengakuisisi induk usaha OSK Nusadana, yakni OSK Holding Bhd di Malaysia. Dengan akuisisi, RHB Capital Bhd menguasai mayoritas saham di OSK Nusadana.
Halim Susanto, Direktur Utama OSK Nusadana Securities, menyambut baik masuknya RHB Capital Bhd. Menurutnya, perusahaan investasi asal Malaysia bakal memperkuat OSK Securities di Indonesia. Mengingat, dari sisi pendanaan bakal lebih kuat.
Namun, Halim belum bisa berbicara banyak soal dukungan pemilik baru. "Kami sementara menunggu dari holding," ujarnya, Jumat (1/6).Kabarnya, akhir Mei lalu, holding usaha sudah mengajukan izin kepada Bapepam-LK mengenai perubahan kepemilikan saham.
Sayang, Kepala Biro Transaksi Lembaga Efek Yunita Linda Sari belum bisa dikonfirmasi perihal ini. Halim mengaku belum tahu apakah perusahaan akan berganti nama. Dia menjamin, operasional perusahaan tidak akan terganggu dengan proses akuisisi
OSK Nusadana berharap, akuisisi menjadikan operasional lebih baik. RHB akan mendukung OSK Nusadana lebih bersaing di pasaran. "Akuisisi ini jelas menguntungkan buat kami," terangnya.
Sebagai gambaran, sepanjang 2011 laba bersih OSK Nusadana tercatat sebesar Rp 29,2 miliar, turun 2% dibandingkan tahun 2010 Rp 29,8 miliar. Ini akibat pendapatan yang turun 2,28% menjadi Rp 132,6 miliar. Pendapatan turun lantaran lini bisnis perdagangan efek hanya memberikan keuntungan bersih Rp 2,9 miliar, menyusut 76% dari sebelumnya Rp 12,2 miliar.
Sebelum akuisisi, pemegang saham mayoritas OSK Nusadana Securities adalah OSK Invesment Bank Berhard 51%. Sisanya PT Ascend Unity Capital 41,16%, dan PT Multidana Assetama 7,84%. Namun pada 28 Mei lalu, perusahaan investasi asal Malaysia, RHB Capital Bhd, sepakat membeli unit investasi milik OSK Holding Bhd senilai 1,95 miliar ringgit atau sekitar US$ 620 juta. Akuisisi ini mendapuk RHB menjadi broker saham terbesar di negeri jiran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News