kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Otomotif masih jadi andalan asuransi umum


Senin, 15 Juni 2015 / 17:11 WIB
Otomotif masih jadi andalan asuransi umum


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Lini bisnis asuransi harta benda dan kendaraan bermotor masih jadi andalan industri asuransi umum dalam mendulang premi di tiga bulan pertama 2015 ini. Kontribusi kedua lini bisnis ini menyumbang 58,6% dari keseluruhan premi industri di triwulan pertama.

Sepanjang Januari hingga Maret lalu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi yang diraup dari lini asuransi harta benda berhasil menembus Rp 4,09 triliun. Angka sebesar itu setara 29,4% dari total premi industri asuransi umum yang sebesar Rp 13,9 triliun. Premi asuransi harta benda sendiri naik 6,9% secara year on year.

Di sisi lain lini bisnis asuransi kendaraan bermotor menghasilkan premi sebesar Rp 4,07 triliun atau setara 29,2% dari keseluruhan premi industri. Namun lini bisnis ini tercatat mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu mencapai 17,6% dibanding periode yang sama di 2014.

"Pasar otomotif di kuartal I kondisinya masih terbilang positif sehingga mendorong premi," kata Ketua Tim Departemen Statistik AAUI Dadang Sukresna, Senin (15/6).

Kedua lini bisnis ini diikuti oleh produk asuransi kesehatan yang porsinya mencapai 9%. Beberapa produk lain ikut menguntit seperti pengangkutan laut sebesar 5,7% dan asuransi kredit sebesar 5,2%.

Dilihat dari sisi pertumbuhan, lini bisnis tanggung gugat mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibanding lini bisnis lain sepanjang kuartal I 2015. Lini bisnis ini naik 49,4% secara year on year menjadi Rp 571,4 miliar.

Di posisi kedua ada asuransi rekayasa yang naik 26,8% dibanding periode yang sama di tahun lalu menjadi Rp 395,6%. Lalu diikuti asuransi penjaminan yang tumbuh 26% menjadi Rp 276,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×