Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 cukup menantang bagi pelaku usaha pembiayaan. Meski demikian, pertumbuhan industri ini pada tahun lalu mampu memenuhi harapan yang sudah ditetapkan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, piutang pembiayaan multifinance sampai penghujung tahun 2017 menyentuh angka Rp 415 triliun. Jumlah ini meningkat 7,05% dari pencapaian pada tahun sebelumnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebut, pertumbuhan industri pembiayaan diantaranya terdorong oleh pertumbuhan ekonomi makro yang masih bisa dicatatkan tahun lalu.
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi, sepanjang 2017, pertumbuhan sektor ini bisa berada di rentang 7% sampai 8%.
Ketua APPI Suwandi Wiratno mengakui, tahun lalu, masih ada tantangan yang merintangi industri. Diantaranya, daya beli masyarakat yang masih tersendat. Hal ini terlihat dari angka penjualan produk otomotif yang masih terbilang seret di tahun lalu. Meski demikian ada sejumlah faktor yang di saat yang sama menjadi obat penawar bagi pelaku industri, misalnya perbaikan harga komoditas dan peningkatan pembiayaan ke sektor produktif.
Menghadapi 2018, ia optimistis, pertumbuhan industri bisa lebih baik lagi. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi diharapkan bisa lebih mendorong daya beli konsumen. "Kami perkirakan pertumbuhan di kisaran 8% sampai 9%," katanya, beberapa waktu lalu.
Dengan asumsi tersebut, maka piutang pembiayaan sampai penghujung tahun nanti bisa berada diantara Rp 448 triliun hingga Rp 452 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News