kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OVO akan implementasikan QRIS ke kalangan UMKM


Senin, 28 Oktober 2019 / 20:13 WIB
OVO akan implementasikan QRIS ke kalangan UMKM
ILUSTRASI. Guna mengimplementasikan QR Code Indonesia Standard (QRIS), OVO telah menyiapkan strategi. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengimplementasikan QR Code Indonesia Standard (QRIS), PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO telah menyiapkan strategi.

Managing Director OVO Harianto Gunawan menyebut OVO aktif dalam proses sosialisasi, edukasi serta onboarding merchant QRIS di berbagai wilayah bersama Bank Indonesia. 

Baca Juga: Sudah punya 200.000 unit, LinkAja tak tambah EDC lagi saat implementasi QRIS

"Untuk metode pembayaran QRIS, sesuai arahan Bank Indonesia akan dipusatkan bagi pelaku UMKM, sehingga pelaku ritel modern akan menggunakan metode pembayaran lain. Dalam perkembangan ke depan, hal ini tentu akan dikaji lebih lanjut," ujar Harianto kepada Kontan.co.id pada Senin (28/10).

Nah lewat QRIS ini, OVO fokus pada UMKM termasuk pedagang pasar. Sedangkan mitra ritel modern sejauh ini masih akan menggunakan dukungan EDC.

Gambarannya, sebelum QRIS satu mitra UMKM bisa punya beberapa stiker QR milik masing-masing pemain e-money. Lewat QRIS, mitra cukup punya satu stiker saja yang bisa discan dengan semua aplikasi yg berpartisipasi.

Harianto menilai QRIS dapat meningkatkan tingkat inklusi keuangan serta pemerataan akses terhadap keuangan digital. Dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang menggunakan QRIS, Ia percaya percaya OVO bisa tumbuh semakin pesat.

"Saat ini kami masih fokus mendorong adopsi QRIS di Indonesia. Untuk transaksi cross border, OVO pun optimis bahwa hal ini dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia," jelas Harianto.

Baca Juga: Lebih praktis, nasabah BCA bisa cek saldo tabungan lewat fitur m-info dari m-BCA

Kendati demikian, Ia menekankan dalam waktu dekat ini OVO ingin lebih memberdayakan UMKM Indonesia. Tujuannya mampu berkembang secara optimal, dengan dukungan teknologi keuangan digital.

Harianto mengaku terdapat tiga transaksi paling besar dan menjadi fokus di OVO itu ada transportasi, transaksi e-commerce, dan ritel termasuk food and beverages. Tak heran untuk transportasi, OVO telah bekerja sama dengan Grab yang juga menjadi decacorn di kawasan Asia Tenggara. 

Sedangkan untuk transaksi e-commerce OVO telah bekerja sama dengan unicorn Indonesia yakni Tokopedia. Selain itu, OVO memiliki layanan pinjaman kepada para pengguna dengan menggandeng peer to peer lending Taralite. Produk ini sudah diluncurkan sejak Mei 2019 lalu.

Berdasarkan catatan Kontan pertumbuhan transaksi OVO di 2018 mencapai 75 kali lipat dibandingkan transaksi 2017. Selain itu, sepanjang 2018 terdapat lebih 1 miliar kali transaksi. Kini OVO sudah tersedia di 115 juta perangkat dan hadir di 303 kota dan tersedia di lebih 500.000 gerai.

Baca Juga: Fitech P2P lending berizin usaha penuh siap garap produk syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×