CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Owner siap divestasi saham Bank of India Indonesia


Jumat, 07 Juli 2017 / 06:04 WIB
Owner siap divestasi saham Bank of India Indonesia


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, pemegang saham mayoritas PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) sepakat mendivestasi sahamnya. Divestasi akan dilaksanakan dalam jangka panjang, hingga tahun 2022 mendatang.

Saat ini, Bank of India tercatat sebagai pemilik mayoritas Bank of India Indonesia dengan kepemilikan hingga 76%. Sedangkan sisanya dimiliki PT Panca Mantra Jaya sebesar 18%, dan Prakash Rupchand Chugani sebanyak 1,61%.

Hingga lima tahun ke depan, kepemilikan Bank of India di anak usahanya tersebut akan berkurang dari semula 76% menjadi 40%. Hal ini sudah melalui hasil diskusi terlebih dahulu dengan pengawas bank, tutur Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK kepada KONTAN, Kamis (6/7).

Divestasi ini merupakan salah satu agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank of India Indonesia, kemarin. RUPSLB pun akhirnya menyetujui agenda rapat tersebut.

Hasil RUPSLB menyebutkan, Bank of India sebagai pemegang saham mayoritas berkomitmen untuk mendivestasi saham BSWD pada saat yang tepat atas restu badan regulator India. Selain itu, divestasi ini juga didasarkan atas kondisi pasar serta kinerja bank of India Indonesia.

Sumber KONTAN yang tahu detail rencana ini mengatakan, terdapat sejumlah opsi terkait rencana aksi divestasi tersebut. Beberapa opsi tersebut diantaranya mencari investor strategis, dan atau penambahan saham oleh pemegang saham minoritas.

Namun sebagai catatan, Bank of India Indonesia merupakan salah satu bank yang memiliki rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) cukup tinggi. Sampai kuartal I 2017, NPL gross bank ini mencapai 16,22%

Ferry Koswara, Direktur Bank of India Indonesia mengatakan, pihaknya sudah mempunyai beberapa strategi untuk menangani NPL. Beberapa diantaranya adalah melakukan recovery, hapus buku, full repayment dan penjualan agunan, ujar Ferry kepada KONTAN.

Dengan adanya langkah penanganan kredit bermasalah ini, pada kuartal II 2017, NPL gross Bank of India Indonesia ditargetkan turun ke level 5%. Kata Ferry, sektor kredit yang menyumbang NPL adalah dari sektor komersial dan juga pertambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×