kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pakar siber angkat bicara soal kasus pembobolan ATM Bank DKI oleh Satpol PP


Rabu, 20 November 2019 / 20:16 WIB
Pakar siber angkat bicara soal kasus pembobolan ATM Bank DKI oleh Satpol PP
ILUSTRASI. Ilustrasi pembobolan ATM Bank.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

Sebab, jika M melakukan penarikan pada mesin ATM di lokasi yang sama. Artinya, sistem ATM, mutasi harian bank dan sistem pendukung lainnya harus diperiksa. Malah, perlu diperhatikan betul, karena bisa saja kejadian serupa terjadi di rekening nasabah lainnya.

Kesalahan M, adalah tidak melaporkan kejanggalan tersebut, dan malah mengeksploitasi dengan menarik uang hingga mencapai miliaran rupiah.

Pratama juga menegaskan, pihak Bank DKI juga tidak bisa menutup mata dan harus terbuka agar tidak menimbulkan keresahan bagi nasabah lainnya. Karena, bukan tidak mungkin kejadian serupa bisa terjadi di tempat lain. "Karena itu pemeriksaan sistem mutasi harian sangat penting," tegasnya.

Baca Juga: Terkait dugaan korupsi Jiwasraya, Kejagung periksa puluhan orang

Meski begitu, pihak Bank DKI sudah menjamin bahwa kasus ini tidak akan mengakibatkan hilangnya dana nasabah. Perseroan juga berharap tidak terjadi penarikan besar-besaran akibat kasus ini.

Adapun, sampai saat ini kasus pembobolan ATM ini masih menunggu penyidikan lebih lanjut terutama terkait modus yang digunakan.

Pratama melanjutkan, kasus ini menjadi pengingat betapa rentannya sistem ATM di Tanah Air, yang sebagian besar masih menggunakan sistem lama seperti Windows XP. "Perlu dicek juga sistem ATM yang digunakan oleh pelaku M, apakah berjalan normal," sambungnya.

Digital forensik pun perlu dilakukan, tujuannya tak lain untuk mengetahui celah keamanan yang terjadi di ATM, sistem pusat atau memang ada usaha dari pelaku untuk memanipulasi sistem.

Baca Juga: Pemprov DKI verifikasi pendaftaran kartu pekerja secara bertahap

"Intinya, penyebab utama harus diungkap dahulu. Apalagi pelaku melakukan penarikan lewat ATM yang bukan milik Bank DKI," terangnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan sudah menyerahkan kasus pembobolan ATM ini kepada pihak kepolisian. Anies juga mengaku telah membebastugaskan para terduga oknum Satpol PP tersebut agar proses hukum dapat berjalan tanpa kendala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×