kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pandemi covid-19 menguji imun perbankan


Selasa, 05 Mei 2020 / 21:03 WIB
Pandemi covid-19 menguji imun perbankan
ILUSTRASI. Teller Bank Mandiri dengan mengenakan pakaian adat kebaya sedang melayani nasabah di salah satu kantor cabang di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (21/4). Penggunaan pakaian adat ini menjadi simbol peringatan Hari Kartini yang dilakukan karyawan B


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

Meski demikian Hery masih optimistis perseroan bakal mampu melakukan mitigasi risiko dengan baik. Biarpun, permodalan dan likudiitas perseroan juga dipastikannya juga bakal tergerus.

Hingga akhir tahun, capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri ditaksir Hery akan mencapai level 16,9%-17,5%, melorot hingga 4,5% dibandingkan CAR akhir tahun lalu sebesar 21,39%.

Baca Juga: Pengamat: Merger Bank BJB dan Bank Banten jangan tergesa-gesa

Sementara loan to deposit ratio (LDR) justru diprediksi bakal makin longgar hingga 92%, menyusut lebih dari 4% dibanding 2019 sebesar 96,37%.

Likuiditas Bank Mandiri diprediksi bakal tambah tebal lantaran beberapa hari ini, Bank Mandiri getol menerbitkan surat utang. Pertama obligasi senllai Rp 1 triliun yang merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II senilai total Rp 20 triliun.

Kedua penerbitan Euro Medium Terms Notes (EMTN) senilai US$ 500 juta yang juga merupakan bagian dari program EMTN senilai total US$ 2 miliar. April 2019 lalu, telah diterbitkan EMTN US$ 750 juta sehingga masih ada sisa penerbitan US$ 750 juta.

“Penerbitan surat utang ini dilakukan untuk memperkuat struktur pendanaan wholesale funding kami,” sambung Herry.

Bankir lainnya yaitu Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja enggan berkomentar banyak soal dampak pandemi terhadap kinerja perseroan. Ia juga enggan membocorkan hingga kini berapa nilai restrukturisasi kreditnya yang terimbas Covid-19.

“Sementara ini saya tidak mau komentar, karena situasi seperti ini sukar diprediksi, tiap minggu akan ada perubahan. Saat ini situasi masih terkendali, dan yang penting untuk kami adalah menjaga likudiitas dan menekan biaya,” katanya kepada Kontan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×