kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pangsa pasar bank syariah cuma 4,88%


Kamis, 30 Januari 2014 / 06:30 WIB
Pangsa pasar bank syariah cuma 4,88%
ILUSTRASI. Kandungan Nutrisi dan Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Menyandang status sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia menjadi beban berat bagi perbankan syariah nasional. Kendati sudah lama beroperasi di Indonesia, penetrasi perbankan syariah masih mini.

Coba tengok data Bank Indonesia (BI) terbaru. Hingga akhir tahun 2013, pangsa pasar bank berlandaskan hukum Islam itu masih sebesar 4,88%.Angka ini meleset dari target industri yang diperkirakan mencapai 5%. Tidak cuma itu, perkembangan perbankan syariah juga terlihat melambat.

Sebagai gambaran, pada tahun 2012, pangsa pasar perbankan syariah sebesar 4,58%. Itu artinya, pertumbuhan perbankan syariah hanya sebesar 6,55% dalam setahun kemarin.

Padahal, selama tahun 2012, penetrasi perbankan syariah tumbuh 15% dari sebelumnya 3,98% di tahun 2011. Sementara, pangsa pasar di tahun 2009 dan 2010 berturut-turut 2,61% dan 3,24%. Tahun ini, perbankan syariah berharap bisa mencaplok pangsa pasar sebesar 5,3%.

Doddy Arifianto, Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menilai perkembangan perbankan syariah melambat karena hanya mengandalkan sentimen agama. "Meski mayoritas warga muslim, tapi kepercayaan terhadap produk dan sistem perbankan syariah kurang karena minim edukasi," ujar dia, Rabu (29/1).

Lukita T. Prakasa, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, menyatakan tantangan terberat adalah minimnya kesadaran masyarakat beralih menggunakan perbankan syariah. "Usia perbankan syariah masih masih muda. Lebih baik tumbuh sehat dan lambat daripada cepat tapi kualitasnya buruk," ujar dia.

Keterbatasan modal pun menjadi kendala untuk memperluas jangkauan pasar. Demi menggenjot kinerja, BRI Syariah menawarkan berbagai keuntungan produk.

Sebut saja, administrasi gratis bagi produk tabungan serba, tarik tunai, transfer, dan sebagainya. Ani Murdiati, Direktur Utama Bank Victoria Syariah, menilai perbankan syariah membutuhkan insentif dari pemerintah dan regulator. Misalnya, aturan penempatan dana milik pemerintah dan dana haji di perbankan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×