Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan syariah hingga akhir 2017 menunjukan tren yang positif. Tercatat aset perbankan syariah tumbuh 19,79% year on year (yoy).
Kendati demikian, market share perbankan syariah dari sisi aset terhadap perbankan konvensional masih sangat kecil yakni 5,55%.
Ahmad Soekro, Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan aset perbankan syariah sudah cukup baik perkembangannya. Tumbuh 19,79% yoy dengan total aset sebesar Rp 406,23 triliun per Oktober 2017.
“Share perbankan syariah masih 5,55% jadi perbankan syariah harus bekerja lebih giat dengan memberikan pelayanan yang lebih baik serta produk yang bisa diterima oleh masyarakat luas,” ujar Soekro saat acara media briefing OJK, Jumat (15/12).
Menurutnya bila dibandingkan dengan Malaysia masih cukup jauh. Market share perbankan syariah Malaysia saat ini mencapai 23%, sedangkan Indonesia baru 5,55%.
Soekro pun menjelaskan, dari sisi pelayanan, perbankan syariah harus lebih baik dan sama bagus dengan bank konvensional “Seperti IT dan sumber daya manusia harus di kembangkan,” jelas Soekro.
Adapun menurut Soekro perbankan syariah dapat menciptakan strategi baru untuk meningkatkan market share perbankan syariah seperti dengan metode syariah first, yakni menawarkan produk syariah terlebih dahulu sebelum yang lainnya.
Sebagai gambaran, hingga Oktober 2017 total aset perbankan di Indonesia mencapai Rp 7.317,03 triliun. Aset perbankan syariah masih didominasi oleh bank umum syariah sebesar 67,31% sedangkan untuk unit usaha syariah sebesar 30,14% dan bank perkreditan rakyat syariah sebesar 2,55%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News