Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) rupanya mendatangkan angin segar terhadap perusahaan multifinance. Pasalnya, penjualan mobil kembali moncer sehingga perusahaan bisa menggenjot kinerja.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) misalnya, saat ini tengah merasakan perbaikan permintaan kredit, khususnya pada pembiayaan mobil baru. Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo menyebutkan, per 14 Juli pihaknya mencatat pengajuan kredit mobil naik 84% jika dibandingkan dengan bulan Juni lalu.
Baca Juga: Masuki adaptasi kebiasaan baru, perusahaan pembiayaan kembali merilis surat utang
Ia menambahkan, untuk menggenjot penjualan pihaknya telah menetapkan beberapa strategi seperti mengadakan pameran virtual bersama Tunas Group, serta penyelenggaraan pameran online secara nasional pada Agustus mendatang.
“MTF akan kembali agresif untuk memasuki pasar, karena target kami di bulan September pembiayaan dapat tembus di angka Rp 1 triliun. Meski begitu, perusahaan akan tetap berhati-hati dalam menjaga kualitas kredit. Dalam realisasinya, kami telah menerapkan Risk Acceptence Criteria sesuai dengan arahan Mandiri group, serta melakukan quality assurance ke seluruh nasabah baru,” ujar Harjanto kepada Kontan.co.id (16/7).
Asal tahu saja, sebelumnya sejak diberlakukan PSBB anak usaha Mandiri ini mencatat penjualan mobil turun 80%. Oleh sebabnya, untuk menggenjot kinerja MTF sempat menawarkan produk Multiguna kepada nasabah. Hal itu dikarenakan produk Multiiguna masih menorehkan kinerja yang positif.
Tak sampai di situ, selain mengoptimalkan produk Multiguna, perusahaan turut mengoptimalkan pasar Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dari nasabah Bank Mandiri maupun Bank Mandiri Syariah.
Sementara itu, Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim menjelaskan, pihaknya akan terus fokus dalam pembiayaan mobil bekas, terlebih dealer mobil maupun showroom mobil bekas telah beroperasi seperti biasa. Meski begitu, Roni menegaskan perusahaan akan berhati-hati dalam pelepasan kredit.
Baca Juga: Mandiri Tunas Finance (MTF) rilis obligasi berkelanjutan V tahap I 2020 Rp 1 triliun
“Kami akan bergerak cepat dalam penjualan mobil, karena ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, khususnya bunga. Apalagi, pendapatan terbesar BCA Finance berasal dari bunga,” kata dia.
Kendati begitu, pihaknya tetap berhati-hati dalam menjaga kualitas kredit. Roni mengatakan, untuk menjaga kualitas, perusahaan mematok DP di kisaran 35%, serta melakukan pengecekan data pengajuan di Sistem Layanan Informasi Keuangan (Slik).
Senada, Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman telah melihat peningkatan permintaan mobil bekas. Ia menilai, peningkatan itu didukung oleh makro ekonomi, sehingga fenomena ini menjadi harapan baik bagi bisnis pembiayaan di tengah lesunya perekonomian.
Suherman bilang, saat ini pihaknya tengah mengembangkan infrastruktur dan ekosistem berbasis digital, guna menggarap segmen mobil bekas. Melalui strategi ini, ia berharap nasabah dapat terlayani sekaligus tingkat risiko bisa efisien. “Harapannya seluruh infrastruktur dan ekosistem yang dibutuhkan bisa segera diselesaikan, sehingga ekspansi ke segmen mobil bekas dapat dilakukan dalam waktu dekat,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News