kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masuki adaptasi kebiasaan baru, perusahaan pembiayaan kembali merilis surat utang


Kamis, 16 Juli 2020 / 14:10 WIB
Masuki adaptasi kebiasaan baru, perusahaan pembiayaan kembali merilis surat utang
ILUSTRASI. Masuki adaptasi kebiasaan baru, perusahaan pembiayaan kembali merilis surat utang. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tatanan baru (New normal) menjadi sentimen positif bagi perusahaan pembiayaan mirilis surat utang. Meski belum akan seramai 2019, Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakin paruh kedua akan lebih baik dibandingkan semester I-2020.

Kepala Divisi Pemeringkatan Institusi Finansial Pefindo Danan Dito menyatakan potensi penerbitan surat utang semakin bagus memasuki semester II-2020. Lantaran perusahaan pembiayaan mulai beroperasi saat new normal.

Baca Juga: Penerbitan surat utang perusahaan pembiayaan turun 54,38% yoy pada semester I-2020

Ia melihat operasional ini mampu meningkatkan mitigasi perbagai pembiayaan. Selain itu, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar memungkinkan bagi perusahaan pembiayaan bertemu untuk melakukan ekspansi pembiayaan.

“Kami berharap lebih bagus pada paruh kedua 2020. Tecermin dari mandat yang kami (Pefindo) terima dan belum dilisting,  sudah ada rencana emisi senilai Rp 13,56 triliun hingga Juni 2020. Rinciannya, tujuh multifinance dengan emisi Rp 8,8 triliun dan empat lembaga pembiayaan khusus dengan emisi Rp 4,76 triliun,” ujar Danan dalam video conference pada Kamis (16/7).

Lanjut Ia, penentuan suku bunga masih menjadi sentimen yang akan menjadi penentu bagi para perusahaan multifinance menerbitkan surat utang pada paruh kedua 2020. Selain itu pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika serikat turut mempengaruhi rencana penerbitan surat utang.

“Bila keduanya stabil, maka bisa menjadi sentimen positif untuk melakukan ekspansi. Sebab kebutuhan pendanaan untuk perusahaan pembiayaan masih tetap ada. Lebih lanjut bagaimana menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi yang turun,” jelas Danan.



TERBARU

[X]
×