kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca bencana alam di Jepang, kinerja Toyota Finance melemah


Jumat, 03 Juni 2011 / 09:00 WIB
ILUSTRASI. Kini, pengguna OVO dapat melakukan pembayaran di merchant favorit dengan mengunggah gambar QRIS merchant pilihan dari galeri ponsel.


Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bencana gempa dan tsunami di Jepang pada 11 Maret 2011 lalu, benar-benar berdampak negatif bagi industri pembiayaan kendaraan roda empat di Indonesia. Dua bulan terakhir, kinerja PT Toyota Astra Financial Services (TAF), yang melayani kredit mobil merek-merek Jepang, melambat. Penyebabnya, pasca bencana itu, pasokan mobil baru tersendat.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil selama bulan April menurun dibandingkan periode sebelumnya. Total industri hanya menjual 60.702 mobil baru di April 2011. Jumlah tersebut turun dibandingkan rata-rata penjualan bulanan di kuartal I-2011 yang sebanyak 75.241 unit.

DI TAF, total pembiayaan baru sepanjang kuartal I-2011 sebesar Rp 2,5 triliun, tumbuh 56,25% dibandingkan periode sama 2010. Jumlah ini setara dengan kredit mobil baru sebanyak 17.139 unit, atau rata-rata 5.713 unit per bulan.

Namun, mulai April 2011, TAF hanya membiayai 4.241 kendaraan atau Rp 628 miliar. Kemudian, pembiayaan pada Mei 2011 turun lagi menjadi Rp 458 miliar atau 3.250 unit. "Bencana Jepang memang sedikit mengganggu kinerja," kata Buntoro Muljono, Presiden Direktur TAF, kemarin.

Wajar saja, karena banyak komponen mobil merek Jepang masih harus diimpor dari negeri asalnya. Padahal, pasca bencana itu, Jepang mengalami krisis energi yang mengganggu pasokan listrik ke industri. "Tapi kondisi ini tidak akan lama, kok," tambah Buntoro optimistis.

Manajemen TAF mengaku sudah mendapat kabar baik dari induk usahanya. Produksi mobil baru bakal normal kembali mulai bulan Juni 2011 ini. "Pasokan normal kembali, sehingga kami tetap bisa mengejar target di sisa periode tahun ini," jelas Kurnadi Tanudjaja, Direktur TAF.

Sepanjang tahun ini, TAF membidik pembiayaan baru hingga Rp 7,8 triliun atau tumbuh sekitar 16% dibanding pencapaian tahun 2010. Target ini setara dengan kredit mobil sebanyak 50.900 unit. Artinya, TAF tinggal mengejar pembiayaan mobil sebanyak 26.270 unit lagi.

Selain berharap pasokan normal kembali, TAF juga terus melebarkan sayap pemasaran. Maret 2011 lalu, perusahaan pembiayaan ini telah menambah satu cabang di Tangerang. Selanjutnya, satu cabang baru juga akan berdiri di Padang, Sumatra Barat. Dengan demikian, kantor cabang akan menjadi 16 unit.

Wiwie Kurnia, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), menghitung, pasokan mobil baru akan normal mulai semester kedua tahun ini. Itu diperkirakan sekitar bulan Agustus. "Jadi, kami masih bisa menikmati masa panen multifinance yang selalu terjadi menjelang Lebaran," ujar Wiwie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×