kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca kasus Jiwasraya, penjualan produk saving plan diproyeksi masih cerah tahun ini


Selasa, 07 Januari 2020 / 17:22 WIB
Pasca kasus Jiwasraya, penjualan produk saving plan diproyeksi masih cerah tahun ini
ILUSTRASI. Ilustrasi asuransi


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk asuransi saving plan masih jadi perbincangan hangat pasca PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menunda pembayaran polis jatuh tempo ke nasabah. Meski demikian, minat masyarakat terhadap produk asuransi berbasis investasi tidak berkurang bahkan diperkirakan justru bertambah di 2020.

Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo memperkirakan peminat produk ini tetap ramai karena walaupun berisiko tinggi tetapi menawarkan jaminan bunga yang menggiurkan. Bahkan, banyak pihak yang menikmati rantai suplai produk saving plan hingga ke end user.

“Mulai dari pemberian cash back ke nasabah, kemudian agen mendapatkan fee dari bank mitra. Serta pemberian komisi ke pihak ketiga, komisi broker, dan biaya administrasi asuransi,” kata Irvan kepada Kontan.co.id, Selasa (7/1).

Dengan berbagai kelebihan itu, bank mitra sebagai agen penjual kian agresif memasarkan produk ini ke nasabah prioritas perbankan. Sebab, mereka mempunyai target fee base income serta nasabah yang harus dipenuhi.

Walaupun begitu, ia meminta nasabah tidak mudah tergiur dengan imbal hasil tinggi. Dengan tetap mempertimbangkan imbal hasil minimal setingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), serta menghindari investasi pada saham-saham lapis tiga berkinerja dan fundamental buruk.

Perkuat mitigasi risiko

Tahun lalu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia meluncurkan produk saving plan bertajuk Perfecto, yang memberikan manfaat simpanan dana berbentuk dollar sekaligus perlindungan jiwa. Produk ini memberikan imbal hasil dalam dollar Amerika Serikat (AS) yang dijamin hingga 2,5% per tahun.

Product Develompment and Marketing Group Head Generali Indonesia Vivin Arbianti mengaku telah menyiapkan mitigasi risiko untuk mengelola dana yang diinvestasikan ke produk ini mulai dari meninjau frekuensi, mengawasi produk tersebut di wilayah regional serta memilih instrumen investasi yang dinilai aman dan tidak terlalu berisiko sesuai startegi perusahaan.

“Biasanya, kami memilih investasi ke obligasi yang mempunyai rating bagus, aman dan disesuaikan dengan periode jatuh tempo produk tersebut. Kami juga mengkombinasikan instrumen saham tidak hanya LQ45 saja,” terang dia.

Pembayaran premi Perfecto senilai US$ 5.000 untuk dua tahun, tapi untuk mengkover lima hingga delapan tahun. Perfecto dipasarkan bagi nasabah khusus di segmen high end melalui agen asuransi Milion Dollar Round Table (MDRT).

PT Avrist Assurance juga telah menyiapkan mitigasi risiko untuk produk saving plan yang mereka miliki. Direktur Keuangan Avrist Assurance Kan Tak Ho menyatakan, pihaknya fokus menyeleksi underlying asset dalam setiap menerbitkan produk baru berdasarkan ketersedian aset dan selalu memonitoring secara berkala.

Pada 2018, penjualan produk saving plan Avrist berkontribusi 40% terhadap premi perusahaan. Avrist memiliki beberapa produk saving plan yang dijual melalui kanal agen dan bancassurance. 
Dibandingkan dengan yang lain, produk saving plan Avrist mempunyai tenor yang singkat, imbal hasil kompetitif dengan net rate yang sudah dikurangi pajak.

“Imbal hasil kami bayarkan tiap semester, serta memberikan proteksi asuransi jiwa hingga 50% dari premi yang dibayarkan. Imbal hasil yang diberikan juga tidak akan mengurangi uang pertanggungan bila tertanggung meninggal dunia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×