Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pengelola informasi perkreditan PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) meluncurkan produk scoring alternatif terbaru berbasis data telekomunikasi seluler pada Selasa (18/8). Produk bernama IdTelcoScore ini merupakan hasil kolaborasi dengan operator seluler PT XL Axiata Tbk (XL Axiata).
Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menjelaskan, kerja sama ini menghasilkan alat analisis debitur berbasis data agregasi telco services dalam bentuk indikator scoring dengan tetap mengedepankan perlindungan data. Data telekomunikasi seluler dinilai dapat menjadi salah satu data alternatif yang penting karena tumbuh signifikan dan jumlahnya masif.
Data yang dimanfaatkan contohnya adalah data berlangganan prabayar maupun pascabayar, billing, dan payment. Kemudian, data ini bakal dikawinkan dengan data kredit yang tersedia sehingga dapat mengukur kemampuan seseorang untuk membayar kewajibannya di masa mendatang.
Baca Juga: Debitur Gagal Bayar, Bisnis Tekfin P2P Lending Ambyar
Kemudian, Pefindo Biro Kredit menyajikan data tersebut dalam bentuk laporan dan skor yang dapat diakses oleh para anggotanya. Jumlah anggota Pefindo Biro Kredit saat ini mencapai lebih dari 300 lembaga yang berasal dari perbankan, perusahaan pembiayaan atau multifinance, financial technology (fintech), lembaga keuangan lain, dan juga non-lembaga keuangan.
Abimanyu menambahkan, produk ini dikembangkan untuk mendukung perluasan pasar lembaga jasa keuangan sekaligus meningkatkan inklusi keuangan khususnya akses pembiayaan bagi masyarakat. Pasalnya, dengan produk ini, lembaga jasa keuangan kini semakin mudah menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
"IdTelcoScore akan membantu dan memudahkan lembaga keuangan melakukan analisis permohonan kredit calon debitur yang tanpa atau minim riwayat kredit sebagai dasar pengambilan keputusan," ungkap Abimanyu dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/8). Mengingat, fasilitas kredit atau pinjaman selama ini cenderung hanya diberikan kepada debitur yang memiliki data historis kredit lengkap.
Baca Juga: Pefindo Biro Kredit: Pandemi bikin 45,5% debitur masuk peminjam berisiko tinggi
Terlebih lagi, menurut Abimanyu, di tengah pandemi Covid-19 ini, lembaga keuangan harus seoptimal mungkin memanfaatkan semua jenis data, baik kredit maupun nonkredit guna mendapatkan gambaran lengkap yang akurat dan prediktif mengenai karakter dan profil risiko debitur. Ini merupakan upaya untuk memastikan kinerja portofolio kredit dan tingkat non-performing loan (NPL) dapat selalu terjaga dengan baik.
Potensi perluasan bisnis lembaga keuangan dari segmen underserved dan unbanked termasuk usaha kecil menengah (UKM) ia nilai juga masih sangat besar. “Kendala minimnya data kredit debitur saat ini sudah bisa diatasi dengan memanfaatkan score alternatif seperti IdTelcoScore ini,” ucap Abimanyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News