Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sementara itu, pada bulan Mei 2020 nilainya tercatat sebesar Rp 3.384,41 triliun atau naik 3,66 % dibanding April 2020. Selanjutnya, pada Juni 2020 nilainya tercatat Rp 3.364,94 triliun, atau naik 3,06% dibandingkan April 2020 tetapi turun 0,58% dibandingkan Mei 2020.
Seiring dengan hal tersebut, data yang diamati Pefindo Biro Kredit menunjukkan selama Juni 2019 hingga Mei 2020, NPL tertinggi secara kolektif rata-rata untuk industri perbankan dan perusahaan pembiayaan tercatat pada bulan April 2020 sebesar 3,7%, meskipun pada bulan Mei 2020 nilainya turun menjadi 3,50%.
Baca Juga: Ada ancaman corona, Pefindo Biro Kredit ingatkan penguatan mitigasi risiko
Ia bilang membaiknya indikator perkreditan sejak Mei lalu disebabkan oleh mulai pulihnya kegiatan usaha dan masyarakat secara berangsur-angsur dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan secara ketat dan efektivitas program restrukturisasi dan stimulus yang belakangan gencar dilakukan oleh lembaga keuangan.
“Kondisi saat ini menuntut lembaga keuangan untuk terus mengedepankan sisi pengelolaan risiko termasuk memanfaatkan semua jenis informasi dan data baik data kredit maupun data non kredit secara optimal, agar risiko dapat termonitor dengan baik guna mengejar pertumbuhan usaha yang sehat dan berkelanjutan,” pungkas Abimanyu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News