Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan, jumlah obligasi yang akan diterbitkan tahun depan sama besar dengan tahun ini yakni sebesar Rp 60 triliun.
Direktur Utama Pefindo, Ronald T. Andi Kasim, Selasa (18/12) menjabarkan, hal ini berangkat dari asumsi ekonomi Indonesia tahun depan yang masih di kisaran 6% dan cenderung meningkatnya permintaan dan penawaran terhadap permintaan obligasi.
Dalam catatan Pefindo, mayoritas perusahaan yang tengah melakukan pemeringkatan ini berada di sektor keuangan seperti perbankan, asuransi dan juga multifinance. Namun Ronald menegaskan hingga saat ini belum ada satu perbankan berstatus BUMN yang meminta di-rating terkait penerbitan surat utang.
"Memang sudah jadi kebutuhan (untuk mengeluarkan obligasi) karena likuiditas perbankan juga pas-pasan sehingga dalam melempar kredit mereka (bank) sangat terbatas. Apalagi kalau butuh dana besar, selama ini kebanyakan kredit bank juga berasal dari obligasi. Daripada begitu, si perusahaan langsung cut off jalur dengan mengeluarkan obligasi sendiri," jelas Ronald.
Walaupun memperkirakan total nilai emisi sama, tapi Pefindo memperkirakan akan semakin banyak perusahaan di luar sektor keuangan yang menggelar penerbitan obligasi.
Terlebih adanya kebutuhan diversifikasi obligasi dari investor, akan membuat obligasi di luar sektor keuangan menarik.
Saat ini, Pefindo sedang menangani 12 hingga 15 perusahaan yang melakukan pemeringkatan guna memuluskan rencana penerbitan surat utang tahun depan. Total nilai obligasi yang akan diterbitkan oleh perusahaan ini berkisar antara Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News