Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat atas efek bersifat utang PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) dari idAA+ (double A Plus) menjadi idAAA (triple A stable outlook). Presiden Direktur BII Dato' Khairussaleh Ramli menanggapi, kenaikan peringkat surat utang perseroan ini akan membuat utang BII di mata investor semakin menarik. Investor pun tidak akan ragu membeli surat utang yang diterbitkan.
"Penerbitan Obligasi dan Obligasi Sub-ordinasi ini memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dan permodalan BII," kata Dato, Minggu (18/11).
Pefindo juga menaikkan peringkat efek bersifat utang yaitu peringkat idAA+ untuk Obligasi Subordinasi I Bank BII tahun 2011 senilai Rp 1,5 triliun, serta peringkat idAA+ untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank BII senilai maksimum Rp 2 triliun. Pefindo juga menaikkan peringkat utang menjadi idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Bank BII senilai maksimum Rp 4 triliun.
Semua peringkat surat utang ini akan berlaku dari 12 November 2012 hingga 1 September 2013. Sekadar catatan, penerbitan ini merupakan kelanjutan (Tahap II) dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank BII dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank BII.
Penerbitan Obligasi Tahap I dilakukan pada Desember 2011. Dalam proses book building, bank menerima permintaan sejumlah total Rp 4 triliun untuk kedua Obligasi ini dari jumlah awal yang ditawarkan untuk masing-masing "Obligasi Berkelanjutan I Bank BII Tahap II Tahun 2012" dan "Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank BII Tahap II Tahun 2012" sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1 triliun dan Rp 500 miliar.
Obligasi yang diterbitkan terdiri dari Obligasi Seri A berjangka waktu 3 (tiga) tahun dan Obligasi Seri B berjangka waktu 5 (lima) tahun. Jumlah Obligasi Seri A yang diterbitkan sebesar Rp 980 miliar dengan bunga 7,6% per tahun, sedangkan jumlah Obligasi Seri B yang diterbitkan sebesar Rp 1,02 triliun dengan bunga 8% per tahun.
Obligasi subordinasi yang memiliki jangka waktu tujuh tahun diterbitkan sebesar total Rp 1 triliun dengan bunga 9,25% per tahun. Bunga untuk kedua jenis Obligasi ini akan dibayarkan setiap tiga bulanan. Dia menjelaskan keberhasilan proses penerbitan Obligasi juga didukung Joint Lead Underwriters yang terdiri dari PT Bahana Securities, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities dan PT Kim Eng Securities (anak perusahaan Maybank). Kedua Obligasi ini telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 1 November 2012. (Didik Purwanto/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News