kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.849   -109,00   -0,69%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

Pefindo mengincar 84% pangsa pasar pemeringkatan


Senin, 04 Agustus 2014 / 09:05 WIB
Pefindo mengincar 84% pangsa pasar pemeringkatan
ILUSTRASI. Menteri?Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Pasar modal yang fluktuatif menyebabkan emiten menahan diri untuk menerbitkan surat utang. Hal ini pun berpengaruh pada bisnis pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Pefindo memeringkat 15 obligasi dari total 23 obligasi yang tercatat di bursa sepanjang semester pertama. Total nilai obligasi yang diperingkat oleh Pefindo mencapai angka lebih dari Rp 14 triliun dari total Rp 22 triliun obligasi yang tercatat pada semester pertama.

Artinya, porsi pemeringkatan Pefindo mencapai sekitar angka 65% pada semester pertama. Sedangkan untuk bulan Juli, pemeringkatan Pefindo mencapai Rp 2,36 triliun dari total penerbitan obligasi bulan Juli Rp 4,96 triliun.

Relationship Manager, Marketing & Business Development Pefindo, Dewi Kartika Nugrahani, mengatakan, pangsa pasar Pefindo hingga akhir Juni masih lebih rendah ketimbang semester pertama tahun lalu. "Target pangsa pasar kami seperti Juni 2013 sebesar 85%. Namun, karena adanya perlambatan di pasar modal, target kami bisa mencapai 84% untuk akhir tahun," ujar Dewi, pekan lalu.

Penerbitan obligasi semester kedua akan menjadi lahan Pefindo untuk kembali memperbesar pangsa pasar pemeringkatan obligasi korporasi.
Pefindo mencatat, hingga 17 Juli 2014 sudah mendapatkan mandat dari semua sektor yang akan menerbitkan obligasi dengan total nilai sebesar Rp 5,11 triliun pada semester II. Dari nilai total itu, obligasi  dari multifinance kecil saja, yakni hanya Rp 75 miliar. Mayoritas berasal dari sektor perbankan dengan nilai obligasi sebesar Rp 3,8 triliun.

Selain memeringkat obligasi, Pefindo juga tengah membangun Biro Kredit Swasta yang rencananya bisa beroperasi tahun 2015. Dewi bilang, pihaknya masih menunggu keluarnya proses izin prinsip dari OJK. "Kami berharap semoga tahun depan bisa beroperasi. Biarpun sampai sekarang belum dapat info dari OJK kapan izin prinsip akan dikeluarkan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×