Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) mencatatkan outstanding pembiayaan mencapai lebih Rp 50,3 triliun sepanjang 2019. Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menyebut nilai itu tumbuh 23% secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun total pembiayaan senilai Rp 140 triliun sepanjang tahun lalu.
Padahal target pertumbuhan pembiayaan pegadaian sepanjang 2019 hanya 15% yoy. Ia bilang bisnis gadai masih menjadi penyumbang terbesar hingga 75%. Sisanya dari bisnis lainnya seperti Arrum Haji dan Rahn Tasjily atau gadai tanah.
Baca Juga: Perluas layanan, Pegadaian gandeng OVO hingga Baznas
"Tahun 2020 ini kita targetkan pembiayaan tumbuh 17% yoy. Kalau laba otomatis akan mengikut, tapi laba tidak akan sebesar pembiayaan. Lantaran saat ini kita sendang mengurangi margin, untuk mendapatkan nasabah yang lebih banyak," ujar Kuswiyoto di Jakarta pada Kamis (8/1).
Ia menambahkan, strategi ini juga dilakukan guna mendapatkan sumber dana pembiayaan yang murah. Ia mengaku banyak produk pegadaian yang memiliki bunga murah.
Namun penghitungan bunga pembiayaan tergantung pada risiko nasabah. Semakin rendah risiko maka bunga akan semakin rendah.
"Nanti bisa dilihat, kenapa pertumbuhan pembiayaan kita 17% yoy, tapi labanya tetap dobel digit kisaran 10% hingga 11% yoy. Karena kita tidak menaikkan suku bunga pembiayaan," jelas Kuswiyoto.
Baca Juga: Sampai Oktober 2019, penjualan emas Pegadaian tembus Rp 3,28 triliun
Asal tahu saja, hingga saat ini Pegadaian memiliki 4.148 outlet di seluruh Indonesia. Kinerja ini didukung oleh 9.632 agen dan 1.804 sales.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News