Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis penjualan emas PT Pegadaian (Persero) kian mengkilap. Sampai Oktober 2019, Pegadaian sukses mencatat penjualan emas sebesar Rp 3,28 triliun atau meningkat 81,27% secara year on year (yoy).
Kepala Departemen Operasional Produk Emas Pegadaian Heri Prasongko mengatakan, realisasi tersebut telah mencapai 98,79% dari target tahun ini yaitu sebesar Rp 3,32 triliun. Dengan realisasi tersebut pihaknya optimistis karena masih menunggu penjualan di bulan November dan Desember 2019.
“Kami akan gencar membuat event tabungan emas untuk meningkatkan jumlah nasabah. Nantinya tiap event akan kami bebaskan biaya administrasi Rp 10.000 dan biaya simpanan Rp 30.000,” kata Heru di Jakarta pekan lalu.
Realisasi penjualan tersebut disumbang oleh beberapa produk, di mana mayoritas berasal dari Mulia Rp 652,74 miliar. Menyusul Gadai Tabungan Emas Rp 338,75 miliar, Tabungan Emas Rp 2,15 miliar, Emasku Rp 138,62 miliar dan Krasida Tabungan Emas Rp 3,38 juta.
Pegadaian juga gencar melakukan sosialisasi pentingnya investasi emas di masyarakat. Terlebih, emas sudah dikenal sebagai investasi jangka panjang yang nilainya tidak mudah naik turun atau fluktuatif. Jadi lebih tahan terhadap inflasi ekonomi, dan nilainya cenderung naik tiap waktu.
“Kemudian emas mudah dijual atau menjadi agunan. Jadi ketika menyimpan emas, pada saat membutuhkan dana cepat, tinggal datang ke Pegadaian dan beberapa menit dananya langsung cair,” terang Heri.
Dibandingkan reksadana dan saham, emas secara fisik bisa dipegang dan dimiliki. Unsur emas juga awet dan tidak mudah terkorosi (korosi) karena bentuknya akan tetap sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News