kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pegadaian dan Jiwasraya belum diproses


Kamis, 25 Februari 2016 / 11:06 WIB
Pegadaian dan Jiwasraya belum diproses


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian BUMN terus berupaya memperkuat posisi bank pelat merah agar bisa bersaing di kancah perbankan ASEAN. Kali ini, Kementerian BUMN berencana menjual PT Asuransi Jiwasraya dan PT Pegadaian ke bank BUMN.

Dua perusahaan BUMN ini bakal masuk menjadi anak usaha salah satu bank BUMN yang ditunjuk Kementerian BUMN. Alih-alih menjadi kabar baik, rencana ini belum sampai ke telinga para bankir bank BUMN.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri menuturkan, pihaknya belum mengetahui penjualan aset Pegadaian dan Jiwasraya ke tangan bank BUMN. Meski begitu, Kartika berpendapat, Bank Mandiri sudah memiliki beberapa anak perusahaan asuransi.

"Kalau asuransi sudah ada beberapa anak perusahaan, jadi mesti dilihat positioningnya. Kalau Pegadaian, lebih komplemen," terang Kartika kepada KONTAN, Rabu (24/2).

Yang jelas, Kartika menegaskan, tahun ini Bank Mandiri tidak memiliki rencana anorganik. Dia bilang, pihaknya fokus mengalokasikan permodalan untuk memperkuat perusahaan anak seperti Bank Syariah Mandiri, Mandiri Axa General Insurance, dan Mandiri Utama Finance.

Bank Negara Indonesia (BNI) juga belum mendapat penawaran dari Kementerian BUMN. Rico Rizal Budimarmo, Direktur Keuangan BNI menyebut, Pegadaian dan Jiwasraya sesuai dengan segmen bisnis BNI sehingga bisa meningkatkan nilai perusahaan. "Tapi saya belum tahu nilainya," ujar Rico.

Senada, Haru Kusmahargyo, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) belum mengetahui tentang rencana Kementerian BUMN tersebut. Sebelumnya, Gatot Trihargo, Deputi Bidang Jasa dan Keuangan Kementerian BUMN menerangkan, pemerintah tidak ingin Pegadaian berdiri sendiri terutama dalam mencari sumber pendanaan.

Atas dasar itulah, Kementerian BUMN akan mencarikan partner strategis untuk bisa menyokong sumber pendanaan Pegadaian. Menurut dia, bergabungnya Pegadaian dengan bank BUMN juga efektif untuk menekan bunga yang dikenakan kepada nasabah.

Sementara, Bandung Pardede, Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN mengungkapkan, salah satu bank telah menyatakan rela melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan asuransi jiwa demi mendapatkan Jiwasraya.

"Jiwasraya diminati karena nasabahnya mencapai 7 juta. Itu pasar yang sangat bagus bagi mereka," kata Bandung.

Asal tahu saja, BRI sempat disebut-sebut sebagai calon kuat pembeli Pegadaian pada 2014. Kala itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengusulkan agar saham Pegadaian diambil alih oleh BRI.

Namun rencana akuisisi kandas di tengah jalan karena dinilai kurang tepat. Di saat yang sama, rupanya, Bank Mandiri dan BNI juga berminat memiliki Jiwasraya.

Sejatinya, tiga bank tersebut telah memiliki perusahaan asuransi jiwa. Rinciannya, BRI memiliki Bringin Life,  Bank Mandiri dengan Axa Mandiri, sementara BNI memiliki BNI Life.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×