Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski sempat gagal untuk menggelar initial public offering (IPO) tahun ini, namun hal itu tak membuat PT Pegadaian menjadi patah semangat untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Nah, dalam rangka meningkatkan kinerjanya untuk menghadapi IPO, Pegadaian menjalin kerjasama dengan enam mitra BUMN. Mereka adalah PT Bank Mandiri, PT Bank BRI, PT Bank BNI, PT Asabri, PT Jasindo, dan PT Sucofindo. Para nasabah dari enam BUMN tersebut dapat melakukan pembayaran dan transfer lewat Pegadaian.
Suwhono, Direktur Utama Pegadaian, mengatakan kerjasama dengan enam mitra BUMN sebagai langkah perseoan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan sebelum melakukan IPO.
"Tidak hanya perbaikan internal, kami juga menjangkau peningkatan kualitas layanan nasabah. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan mitra BUMN dalam pengembangan layanan mulai dari transfer, jasa remitensi, pembayaran pensiun dan layanan penjualan produk asuransi," kata Suwhono semalam usai melakukan MOU dengan enam mitra BUMN.
Untuk membayarkan semua transaksi tersebut, nasabah tidak perlu repot-repot membawa dana tunai. Sebab, pegadaian melayani pembayaran lewat electronic data capture (EDC) di 4.700 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia.
Sriyanto, Corporate Secretary Pegadaian menyebut kerjasama dengan enam mitra BUMN tersebut diyakini dapat mengerek fee based income perseroan. "Untuk transaksi remitance, kami menargetkan Rp 1 miliar selama 6 bulan ini khusus dari Bank BNI," kata Sriyanto.
Selama ini, Pegadaian baru bekerjasama dengan Western Union (WO) untuk layanan transaksi. "Setiap tahunnya, kerjasama dengan WO nilai transaksinya mencapai Rp 20 miliar," kata Sriyanto.
Meski enggan menyebut nilai kenaikan omzet dari setiap mitra yang menjalin kerjasama dengan Pegadaian, Sriyanto mengungkapkan setiap bulannya omzet Pegadaian akan tumbuh 10-20%. Catatan saja, saat ini, omzet Pegadaian per bulan mencapai Rp 8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News