kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.715   30,00   0,18%
  • IDX 8.367   -24,72   -0,29%
  • KOMPAS100 1.159   -1,24   -0,11%
  • LQ45 843   -2,18   -0,26%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 442   -1,53   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -0,87   -0,17%
  • IDX80 130   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 140   -0,19   -0,13%

Pembayaran Pakai QRIS Makin Jadi Pilihan Ketika Bepergian ke Luar Negeri


Selasa, 11 November 2025 / 15:16 WIB
Pembayaran Pakai QRIS Makin Jadi Pilihan Ketika Bepergian ke Luar Negeri
ILUSTRASI. Petugas memberikan penjelasan kepada pengunjung terkait uji coba QRIS Korea Selatan saat Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Bank Indonesia mulai melakukan uji coba terbatas atau sandbox sistem pembayaran digital QRIS lintas negara antara Indonesia-Korea Selatan dan ditargetkan berjalan penuh mulai tahun 2026 guna memperkuat konektivitas ekonomi digital regional. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/YU


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran fitur Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran di luar negeri kini telah menjadi daya tarik bagi pelancong. Bahkan, fitur ini lama kelamaan bisa berpotensi menggeser pilihan pembayaran ketika sedang berada di luar negeri.

Adapun, Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi QRIS cross border yang dilakukan orang-orang Indonesia di luar negeri terus meningkat. Di mana, saat ini baru ada tiga negara mitra yang sudah menjalankan fitur QRIS cross border ini, antara lain Singapura, Malaysia dan Thailand.

Berdasarkan data BI per kuartal III/2025, volume transaksi di luar negeri paling banyak berada di Malaysia dengan jumlah transaksi mencapai 218.931 transaksi. Pertumbuhannya pun juga paling tinggi di antara dua negara lainnya yaitu 195% secara tahunan (YoY).

Dari sisi nominal transaksi pun juga serupa. Di mana, masyarakat Indonesia yang melakukan pembayaran dengan nominal terbesar juga di Malaysia. Nilainya mencapai Rp 75,73 miliar atau tumbuh 167% YoY.

Baca Juga: Baru Diluncurkan, Volume Transaksi QRIS Antarnegara BTN Tembus Rp 1,4 Miliar

Sejalan dengan itu, SVP Digital Retail Bank Mandiri Yanto Masyap melihat ada pergeseran perilaku pembayaran yang dilakukan oleh nasabah bank berlogo pita emas ini. Terlebih, saat ini adopsi QRIS cross border mulai meluas di beberapa negara hingga Jepang.

Hanya saja, Yanto melihat tren transaksi nasabah Bank Mandiri saat bepergian ke luar negeri masih didominasi oleh penggunaan kartu kredit. Namun, pertumbuhannya tak sekencang penggunaan QRIS cross border..

“Frekuensi transaksi kartu kredit luar negeri hingga September 2025 tumbuh 26% dari tahun sebelumnya, sedangkan QRIS Cross-Border mencatat pertumbuhan yang jauh lebih tinggi, mencapai 163%,” ujar Yanto kepada KONTAN, Senin (10/11/2025).

Lebih lanjut, untuk transaksi dalam negeri, ia bilang pertumbuhan QRIS juga jauh lebih agresif. Hingga September 2025, frekuensi transaksi naik 221% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, transaksi kartu kredit domestik tetap tumbuh positif sebesar  31%.

Ke depan, Yanto memprediksi QRIS akan semakin kuat posisinya seiring dengan kemudahan penggunaan dan semakin luasnya penerimaan di berbagai merchant, termasuk lintas negara melalui fitur QRIS Cross-Border. 

Namun demikian, ia memiliki keyakinan bahwa kartu kredit tetap memiliki peran penting, khususnya untuk transaksi bernilai besar, perjalanan, dan kebutuhan gaya hidup yang memerlukan limit serta kenyamanan lebih. 

Baca Juga: Transaksi QRIS Cross Border Meroket, Perbankan Catat Pertumbuhan Tiga Digit

“Keduanya akan terus kami kembangkan secara berimbang; QRIS sebagai kanal pembayaran harian yang inklusif, dan kartu kredit sebagai solusi transaksi premium dengan berbagai program reward dan benefit tambahan,” tambahnya.

Sementara itu, Division Head Card Business BNI, Grace Situmeang bilang transaksi luar negeri nasabah Kartu kredit BNI saat ini masih didominasi oleh transaksi dengan menggunakan kartu ber-principal baik Visa, Mastercard, JCB, maupun Amex. Sebaliknya, untuk transaksi dalam negeri memang terjadi kecenderungan peningkatan transaksi QRIS . 

Ia menambahkan jumlah transaksi QRIS memang cukup meningkat secara signifikan. Hanya saja, secara nilai transaksi belum mengungguli transaksi kartu kredit melalui channel lainnya. Hal ini dikarenakan penggunaan QRIS cenderung dengan average ticket size yang rendah. 

“Penggunaan QRIS sebagai channel transaksi tentunya akan berpengaruh pada peningkatan transaksi kartu kredit khususnya dari transaksi daily need, yang akan berdampak pada pertumbuhan portofolio kartu kredit BNI,” ujar Grace.

Baca Juga: Perluasan QRIS Cross Border Dorong Peningkatan Volume Transaksi Ritel internasional

Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia yang juga Direktur BCA Santoso pun mengungkapkan bahwa saat ini memang QRIS masih sebagai alternatif metode pembayaran di luar negeri. Mengingat, penggunaan fitur ini masih terbatas di negara-negara yang sudah bekerja sama dengan Indonesia.

Ditambah, ia menjelaskan penggunaan QR code di luar negeri itu tak seperti di Indonesia. Di Indonesia, QRIS diterbitkan langsung oleh bank sentral dan di negara lain tidak. Alhasil, tidak semua QR code yang ada di negara-negara mitra itu bisa menerima pembayaran dari masyarakat Indonesia.

“Jadi untuk acceptance, kartu kredit maupun kartu debet masih lebih diunggulkan,” ujar Santoso.

Baca Juga: Kabar Gembira, Masyarakat RI yang Bepergian Ke Jepang Sudah Bisa Transaksi Pakai QRIS

Selanjutnya: Menteri ESDM Bahlil: Produksi Minyak hingga Oktober 2025 Capai 605,500 Barel per Hari

Menarik Dibaca: Harga Jual Emas Anting Sebelah, Apakah Nilainya Turun Drastis?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×