kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembentukan holding utra mikro dinilai dapat pulihkan industri pariwisata


Senin, 17 Mei 2021 / 13:47 WIB
Pembentukan holding utra mikro dinilai dapat pulihkan industri pariwisata
ILUSTRASI. Ilustrasi UMKM. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan holding BUMN ultra mikro dinilai dapat membantu pemulihan industri pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi lebih cepat saat pandemi. 

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo mengatakan pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini tengah bangkit karena tingkat konsumsi dan mobilitas masyarakat melambat akibat pandemi. 

"Kondisi usaha saat ini sudah mulai lumayan [membaik]. Dengan holding tentu membuat kondisi dan operasional pelaku usaha lebih baik lagi," kata Fadjar, dalam keterangan resmi, Senin (17/5). 

Seperti diketahui, pemerintah berencana membentuk Holding BUMN ultra mikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Holding ini ditargetkan terbentuk pada semester II 2021.

Baca Juga: BRI Microfinance Outlook untuk Pengembangan Sektor Keuangan Mikro dan UKM Indonesia

Kemenparekraf melihat potensi adanya efisiensi beban penjaminan melalui pembentukan holding BUMN ultra mikro. Pasalnya, intergrasi Bank BRI, Pegadaian, dan PNM dapat menekan beban penjaminan kepada pelaku usaha. 

Dengan begitu, perusahaan dapat memberikan layanan permodalan menjadi yang lebih baik, lebih murah dan jangkauannya juga ikut meluas. 
Apalagi, pembentukan holding ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan proporsi kredit perbankan bagi UMKM menjadi 30% dan kenaikan pinjaman KUR tanpa jaminan hingga Rp 100 juta.  

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan pembentukan holding ultra mikro sudah menjadi kebijakan pemerintah. 

Pemerintah ingin memastikan bahwa penyaluran pembiayaan kredit mikro akan lebih terarah dengan bunga yang lebih rendah dan akses mudah. Selain itu juga diharapkan ada pertambahan nasabah baru secara signifikan. 

"Jadi kita berharap porsi kredit perbankan untuk UMKM setidaknya bisa naik jadi 30% dengan dorongan dari pembentukan holding ini," tutupnya. 

Selanjutnya: Kementerian BUMN dorong nasabah PNM naik kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×