Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mega Syariah membukukan peningkatan pada total pembiayaan menjadi lebih dari Rp 9,185 triliun. Secara tahunan, atau tumbuh 25,8% (YoY) hingga Oktober 2025.
Kontributor terbesar terhadap peningkatan pembiayaan Bank Mega Syariah berasal dari segmen Syariah Card yang mencatat pertumbuhan tahunan mencapai 114% (YoY). Selain itu, Multifinance juga menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 37%.
Pada lini multifinance, komposisi pembiayaan didominasi motor yang mencapai porsi sekitar 87%. Kemudian sebanyak 10% merupakan pembiayaan mobil dan sisanya untuk pembiayaan barang elektronik.
Kemudian pembiayaan konsumer juga naik 33% (YoY). Pertumbuhan portofolio konsumer terutama ditopang oleh peningkatan pembiayaan Flexi Home, yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan outstanding dengan pertumbuhan sekitar 37,51% (YoY).
Baca Juga: Bank Mega Syariah Catat Pembiayaan Lebih dari Rp 9,19 Triliun Hingga Oktober 2025
Selain itu, pertumbuhan signifikan juga datang dari produk pembiayaan FLPP (Flexi Sejahtera) yang meningkat 57,63% YoY, serta pembiayaan multiguna (Flexi Multiguna) dan pembiayaan haji khusus (Flexi Mitra Mabur) yang masing-masing tumbuh 362,26% (YoY) dan 244,37% (YoY).
Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita mengatakan kinerja ini merupakan hasil komitmen perseroan dalam memperluas akses pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.
“Perseroan akan terus memperkuat fondasi bisnis, menjaga kualitas pembiayaan, serta menghadirkan solusi keuangan syariah yang inovatif dan inklusif agar semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha yang merasakan manfaat pembiayaan syariah yang aman, mudah,” ujar Hanie dalam siaran pers, Senin (24/11/2025).
Baca Juga: Pembiayaan Bank Mega Syariah Tumbuh 26,9% per September 2025
Pertumbuhan pembiayaan yang terus menunjukkan tren positif turut dibarengi dengan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang semakin kuat. Hingga periode terbaru, DPK Bank Mega Syariah mencapai lebih dari Rp 12,28 triliun atau tumbuh sekitar 16,9%.
Hanie menjelaskan, peningkatan ini didorong oleh beragam inovasi produk serta optimalisasi layanan digital yang semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan menabung, sehingga memperkuat likuiditas bank.
Sejak Januari hingga Oktober 2025, Bank Mega Syariah menunjukkan performa profitabilitas yang solid melalui tren positif pada return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). ROA bergerak naik di kisaran 1,0%–1,4% (Januari - November), mencerminkan kemampuan bank dalam menjaga efisiensi pengelolaan aset meski kondisi industri perbankan masih menantang.
Adapun ROE meningkat dari 5,81% pada Januari menjadi 7,10% pada Oktober 2025, menandakan penguatan kinerja modal yang mampu memberikan imbal hasil lebih tinggi kepada pemegang saham.
Baca Juga: Pembiayaan Syariah Card Bank Mega Syariah Melonjak 130% Menjadi Rp 222 Miliar
Selanjutnya: Nubia V80 Segera Meluncur Bawa Fitur Live Island 2.0 & One Tap AI yang Canggih
Menarik Dibaca: Nubia V80 Segera Meluncur Bawa Fitur Live Island 2.0 & One Tap AI yang Canggih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













