Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan di perbankan syariah terus melaju lebih kencang di paruh kedua tahun 2023. Bahkan pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan industri.
Mengutip pernyataan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konfrensi Pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan lalu, pertumbuhan pembiayaan di perbankan syariah per Agustus mencapai 14,52% secara tahunan. Angka ini melampaui, dan bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan kredit di industri perbankan yang sebesar 9,06% yoy.
Sejalan dengan itu, para bankir dari Bank Syariah Umum (BUS) maupun Unit Usaha Usaha Syariah (UUS) juga mengakui tren positif dari kinerja pembiayaannya. Sehingga mereka optimistis dan semakin getol untuk memacu kinerja lebih kencang lagi.
UUS dari PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya, yang mencatat tren pertumbuhan pembiayaan yang terus bergerak positif di kuartal ketiga 2023.
Baca Juga: Kredit Kendaraan Bermotor Perbankan Kian Melaju
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara merinci, hingga Agustus 2023 total pembiayaan yang disalurkan UUS CIMB Niaga adalah sebesar Rp 52,4 triliun. Adapun penyaluran pembiayaan didominasi oleh sektor industri yang berasal dari sektor KPR/mortgage.
Asal tahu saja, UUS CIMB Niaga pada semester I 2023 mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 10,3% YoY. Pandji mengatakan angka ini bahkan melebihi pertumbuhan industri yang sebesar 6,9% YoY.
"Jika dibandingkan dengan target, ini juga sudah melebihi target yang ditetapkan," kata Pandji kepada Kontan, Rabu (27/9).
Untuk melanjutkan pencapaian tersebut, Pandji menyampaikan pihaknya akan melanjutkan strategi yang dijalankan, yakni dengan fokus menyalurkan pembiayaan kepada segmen retail dan Small Medium Enterprise (SME).
"Kami masih optimis pertumbuhan pembiayaan masih bisa bertumbuh positif hingga akhir tahun 2023 nanti dan dapat mencapai target yang telah ditetapkan," katanya.
Senada, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga optimitis pertumbuhan pembiayaan terus bergerak positif hingga akhir tahun 2023.
Jika melihat laporan keuangan BSI per Agustus 2023, tercatat penyaluran pembiayaan mencapai Rp 227,82 triliun, jumlah ini tumbuh 16,28% YoY. Sementara pada semester I 2023, penyaluran pembiayaan mencapai Rp 221,90 triliun atau tumbuh 16,00% secara tahunan, yang didominasi oleh segmen ritel sebesar Rp 158,38 triliun.
Baca Juga: Perluas Digitalisasi, Bank DKI Gandeng RSUD Kebayoran Lama
"Segmen ritel tumbuh 20,60% yoy, yang terdiri dari pembiayaan griya, oto kendaraan multiguna. Ini membuktikan tren pembiayaan di BSI terus bergerak positif," kataAnton Sukarna Direktur Sales & Distribution BSI kepada Kontan, Rabu (27/9).
Adapun strategi BSI untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, yakni dengan didorong oleh segmen pembiayaan konsumer untuk nasabah berpenghasilan tetap, nasabah UMKM dan nasabah korporasi.
Selain itu dalam menyalurkan pembiayaan, BSI juga mengakselerasi bisnis sesuai dengan segmentasi pasar dan patuh terhadap manajemen risiko dan GCG sehingga pembiayaan yang disalurkan aman, prudent dan berkelanjutan.
Saat ini BSI terus mengoptimalkan halal ekosistem sebagai fokus perseroan mendorong percepatan pembiayaan dari hulu hingga hilir dari seluruh sektor halal di Indonesia. Mulai dari sekolah, pesantren, ZISWAF, UMKM, properti, industri manufaktur, RS, ekspor impor dll.
Senada, PT Bank Central Asia Syariah memandang tren segmen konsumer masih menjadi salah satu pendorong penyaluran pembiayaan bank, dimana segmen ini masih akan terus meningkat.
Direktur BCA Syariah Pranata menyampaikan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendongkrak pembiayaan hingga akhir tahun adalah dengan terus meningkatkan penetrasi pembiayaan pada sektor konsumer melalui berbagai kegiatan pemasaran khususnya untuk produk pembiayaan KPR iB dan Emas iB.
BCA Syariah mencatat pembiayaan konsumer tumbuh sebesar 98% YoY dengan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 579 miliar.
Meskipun begitu, jika dilihat dari segi pembiayaan, Pranata mengatakan porsi terbesar masih terdapat pada segmen pembiayaan komersial, yang hingga semester I-2023 tumbuh positif sebesar 13% YoY dengan nilai yang disalurkan mencapai Rp 5,7 triliun.
Sementara itu, komposisi pembiayaan UMKM mencapai 20% dari total pembiayaan sebesar Rp 1,7 triliun.
"Penyaluran pembiayaan akan terus ditingkatkan di semua segmentasi pembiayaan, termasuk pada pembiayaan komersial, UMKM dan sektor pembiayaan hijau," kata Pranata kepada Kontan, Rabu (27/9).
BCA Syariah menargetkan di akhir tahun 2023, pembiayaan dapat tumbuh di kisaran 10% - 15% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News