Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Setelah tumbuh kuat di awal tahun, pembiayaan investasi oleh perusahaan multifinance diperkirakan akan menghadapi tekanan pada paruh kedua 2025. Sinyal tersebut sudah mulai terlihat dari kinerja sejumlah perusahaan di bulan Mei ini.
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat pembiayaan investasi sebesar Rp 794 miliar hingga Mei 2025, tumbuh 54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan kuartal I 2025, pembiayaan investasi relatif stagnan dan bahkan sedikit terkoreksi sebesar Rp 316 juta.
“Rasio pertumbuhan pun melambat dari 76% di kuartal I 2025 menjadi 54% di bulan Mei 2025,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (18/6).
Ia menyebut ketidakpastian ekonomi global dan penurunan daya beli masyarakat membuat pelaku usaha menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi.
Baca Juga: Strategi CNAF Capai Target Pertumbuhan Pembiayaan Investasi pada 2025
Sementara itu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) (ADMF) mencatat pembiayaan investasi sebesar Rp 1,7 triliun per Mei 2025. Namun angka ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan hanya berkontribusi sekitar 13% dari total portofolio pembiayaan Adira.
Senada dengan CNAF, Chief Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani menilai tren pelemahan ini mendorong sikap wait and see dari para pelaku usaha yang cenderung menunda ekspansi. Hal ini dipicu oleh kondisi daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, serta permintaan pasar yang masih lemah.
“Situasi ini menciptakan ketidakpastian bagi pelaku usaha. Mereka menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi dan pengembangan bisnis,” ujar Gani kepada Kontan, Rabu (18/6).
Dengan tekanan makroekonomi yang masih berlangsung seperti saat ini, ia memperkirakan pertumbuhan pembiayaan investasi akan bersifat moderat hingga akhir tahun.
“Kami tentu berharap kondisi ekonomi ke depan membaik, disertai dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta tumbuhnya permintaan di pasar,” harapnya.
Baca Juga: Adira Finance Catat Pembiayaan Investasi Rp 1,7 Triliun per Mei 2025
Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyebut momentum ramadan dan lebaran memang sempat mendorong ekspansi sektor riil dan pembiayaan investasi pada kuartal I 2025.
Namun ia memperingatkan, memasuki semester II 2025, tekanan dari faktor eksternal mulai terlihat jelas. Indeks bisnis menunjukkan kecenderungan negatif, sementara risiko resesi global dan ketegangan geopolitik menimbulkan ketidakpastian yang memengaruhi keputusan investasi pelaku usaha.
“Ketika suku bunga naik akibat inflasi global, permintaan pembiayaan cenderung turun. Ini bisa menyebabkan pertumbuhan pembiayaan investasi terkontraksi,” ujar Nailul kepada Kontan, Rabu (18/6).
Selanjutnya: Langsung Foto untuk Perpanjang SIM Di SIM Keliling Bekasi / Tangsel Hari Ini (19/6)
Menarik Dibaca: Aplikasi WhatsApp Akan Mulai Munculkan Iklan, Cek Info Terbarunya Berikut ini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News