kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembiayaan mobil tumbuh stagnan di tahun 2015


Senin, 01 Desember 2014 / 07:22 WIB
Pembiayaan mobil tumbuh stagnan di tahun 2015
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Rabu 14 Juni 2023, Intip Sebelum Tukar Valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/01/2022.


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)  bersubsidi akan berimbas terhadap penjualan mobil baru. Meski melambat, industri pembiayaan atawa multifinance yakin, penyaluran kredit untuk mobil baru masih bisa tumbuh di tahun depan. 

Salah satu pelaku multifinance yakni PT Mandiri Tunas Finance memproyeksikan, pertumbuhan pembiayaan mobil baru paling banter hanya 5% pada 2015. 

Harjanto Tjitohardjojo, Direktur PT Mandiri Tunas Finance, mengakui, ada kekhawatiran kenaikan BBM akan memukul industri pembiayaan. Namun, berdasarkan hasil analisa, para nasabah akan menunda pembelian atau terjadi pergeseran segmen pilihan di kendaraan roda empat. 

"Misalnya bisa geser dari mobil yang berkapasitas mesin besar beralih ke kapasitas mesin kecil atau dari yang tangkinya bensin ke solar," kata Harjanto.

Walaupun pasar otomotif melambat, Mandiri Tunas Finance masih gencar memperluas jaringannya dengan menambah kantor cabang baru. Ini juga salah satu bentuk strategi Mandiri Tunas Finance untuk menggeber penyaluran pembiayaan. 

Pada tahun depan, Mandiri Tunas Finance akan membuka 30 satelit cabang dan lima kantor cabang baru. "Rencana tiga di Sulawesi dan dua di Kalimantan," papar Harjanto.

Hardjanto memprediksi, industri pembiayaan baru bisa pulih di tahun 2016. Saat ini, Mandiri Tunas Finance menguasai 12,8% dari pasar pembiayaan nasional. Hingga Desember 2014, Mandiri Tunas Finance membidik target penyaluran pembiayaan Rp 15 triliun.

Demi mempertahankan bisnisnya, Mandiri Tunas Finance juga akan mencari sumber-sumber baru.

Ignatius Susatyo Wijoyo, Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance pernah mengatakan akan mempertimbangkan untuk pembiayaan rumah dengan tenor pendek yakni lima sampai tujuh tahun. Selain itu, potensi bisnis yang sedang dilihat oleh perusahaan adalah pembiayaan kapal.

Dibandingkan dengan Mandiri Tunas Finance, pelaku multifinance lain yakni PT BFI Finance Indonesia Tbk lebih percaya diri dalam memasang target pembiayaan mobil baru di tahun depan bisa tumbuh dua digit. 

Sudjono, Direktur PT BFI Finance Tbk, menargetkan, penyaluran kredit mobil baru pada tahun 2015 meningkat 10%. Caranya, emiten yang mejeng di lantai bursa berkode saham BFIN ini lebih cermat memilih pasar. "Kami tidak akan main di segmen yang menjadi rebutan para pelaku, misalnya mobil-mobil middle up,” jelas Sudjono. 

Sepanjang tahun ini, BFI Finance menargetkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 9,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×