kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan moncer, aset bank syariah makin tambun di tengah pandemi


Kamis, 02 September 2021 / 19:42 WIB
Pembiayaan moncer, aset bank syariah makin tambun di tengah pandemi
ILUSTRASI. Pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI) Thamrin, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

Adapun, Unit usaha Syariah PT Bank Permata Tbk (BNLI) optimis kinerja di sepanjang 2021 moncer. Direktur Bank Permata Syariah Herwin Bustaman memproyeksi pembiayaan bisa tumbuh dobel digit sepanjang 2021. 

“Kami terus fokus kepada pembiayaan untuk nasabah-nasabah korporasi khususnya BUMN dan ritel melalui KPR iB. Sampai dengan Juni 21, kami sudah tumbuh 6% dibandingkan Desember 2020, dengan kontribusi terbesar dari ritel dan korporasi,” ujar Herwin kepada Kontan.co.id pada Kamis (2/9.

Guna mendukung pembiayaan tersebut, Herwin bilang dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11% secara year on year (yoy). Pertumbuhan pembiayaan dan DPK tersebut membuat, total aset UUS Bank Permata naik 5% yoy. 

Asal tahu saja, UUS Bank Permata berhasil menyalurkan pembiayaan Rp 15,50 triliun per Juni 2021. Nilai itu tumbuh 8,32% yoy dibandingkan Juni 2020 senilai Rp 14,31 triliun. 

Hingga Juni 2021, UUS Bank Permata tercatat senilai Rp 268,62 miliar. Nilai itu tumbuh 18,93% yoy dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 225,86 miliar di Juni 2020.

Tak mau kalah, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) membukukan perolehan laba sebesar Rp 851 miliar pada semester pertama tahun 2021, naik 35% secara year on year (yoy). Pertumbuhan laba tersebut utamanya dikontribusi oleh penyaluran pembiayaan sebesar Rp 33,1 triliun, yang diantaranya berasal dari segmen consumer banking seperti mortgage, auto, dan personal financing. 

Baca Juga: Bisnis syariah multifinance mulai menunjukkan perbaikan

Adapun dari sisi pendanaan, per 30 Juni 2021, CIMB Niaga Syariah berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 37,1 triliun atau tumbuh 15% yoy. Raihan DPK itu ditopang oleh dana murah dengan rasio current account and saving account (CASA) mencapai 52%.

Pada semester pertama 2021, CIMB Niaga Syariah dapat menambah aset menjadi Rp 47,9 triliun. Hal ini sekaligus mempertahankan posisi CIMB Niaga Syariah sebagai UUS terbesar di Indonesia.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, hasil positif pada enam bulan pertama 2021 memberikan optimisme untuk terus meningkatkan kinerja pada semester berikutnya. 

“Kami bersyukur bisa menjaga kinerja yang baik meski dalam situasi yang masih menantang akibat pandemi Covid-19. Ini membuktikan, strategi kami untuk menyesuaikan fokus pertumbuhan pembiayaan dan profitabilitas sejak pertengahan tahun lalu berjalan dengan baik,” kata secara virtual.

Menurut Pandji, setidaknya terdapat empat strategi CIMB Niaga Syariah untuk mendorong pertumbuhan hingga akhir tahun. Pertama, meningkatkan portofolio dana murah. Kedua, mengarahkan penyaluran pembiayaan ke segmen consumer banking dan usaha kecil menengah (UKM) atau emerging business banking. 

Ketiga, mengembangkan ekosistem komunitas dan partner-partner komunitas CIMB Niaga Syariah. Keempat, mengembangkan produk-produk dengan kekhususan syariah.

Selanjutnya: BI terbitkan ketentuan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×