kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.700   -85,00   -0,51%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Pembiayaan multifinance naik hingga 11%


Rabu, 24 Februari 2016 / 20:13 WIB
Pembiayaan multifinance naik hingga 11%


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan kendaraan bermotor sepanjang tahun 2015 anjlok. Namun, pada penyaluran pembiayaan multifinance justru mencatat pertumbuhan. Fokus pada satu daerah menjadi strategi multifinance untuk mendongkrak pembiayaan.

KONTAN merangkum kinerja empat multifinance yakni: PT Federal International Finance (FIF), PT BCA Finance (BCAF), PT Astra Financial Service (TAFS) dan PT BFI Finance Indonesia (BFIN).

Rinciannya, FIF pembiayaan tumbuh 8,6% menjadi Rp 25,96 triliun. Lalu, BCAF pembiayaannya tumbuh 7,69% menjadi Rp 28,75 triliun. Disusul TAFS yang pembiayaan mencapai Rp 15,36 triliun naik 7,1%. Terakhir, BFIN pembiayaan tumbuh 11% menjadi Rp 10,05 triliun.

Sudjono, Direktur Keuangan BFIN menjelaskan, fokus pada wilayah dengan penyaluran pembiayaan yang sehat menjadi kunci perusahaan mendongkrak pembiayaan. Meski begitu, selektif dalam pemberian pembiayaan kepada nasabah baru tetap diutamakan.

"Fokus kami adalah kendaraan bekas. Sehingga dampak penurunan penjualan kendaraan baru buat kami tidak terlalu besar," terang Sudjono pada Rabu (24/2).

Pembiayaan kendaraan bekas dinilai lebih tahan banting ketimbang pembiayaan kendaraan baru yang tumbuhnya berdasarkan pada kondisi ekonomi dalam negeri. Sebab, selisih harga kendaraan baru dan kendaraan bekas terbilang tinggi. Biasanya, dalam kondisi ekonomi lesu nasabah cenderung memilih untuk membeli kendaraan bekas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×