Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Mandiri (Persero) atau PNM mencatatkan rekor pembiayaan yang signifikan. Perusahaan pembiayaan milik negara ini tumbuh melesat atau melebihi angka 100%.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, hingga Juli 2018, perseroan berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,2 triliun, atau meningkat 172% dibandingkan tahun lalu yakni Rp 3,59 triliun. Pembiayaan tersebut disumbang dari dua program PNM yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Rp 3,7 triliun dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Rp 2,5 triliun.
“Kenaikan itu berkat kontribusi program ULaMM dan Mekaar yang terus meningkat. Kontribusi terbesar dari program Mekaar, karena perusahaan telah membangun kantor cabang baru di tahun 2017 dan 2018,” kata Arief kepada Kontan.co.id, Minggu (26/8).
Selain penambahan jumlah kantor, peningkat jumlah pembiayaan karena kian meluasnya jaringan bisnis program ULaMM, serta adanya penyesuaian strategi bisnis yang mempertimbangkan kebutuhan nasabah dari sektor usaha mikro, kecil dan Menengah (UKM). Menurutnya, rata-rata pembiayaan program ULaMM selama enam bulan terakhir, adalah pembiayaan terbesar semenjak program ini diluncurkan 10 tahun lalu.
Sementara itu, sampai dengan Juli 2018, jumlah total nasabah aktif PNM Mekaar dan PNM ULaMM hampir mencapai 3,4 juta orang, dengan mayoritas nasabah dari program Mekaar sebanyak 3,3 juta orang. Tidak puas sampai situ, perusahaan ini bahkan berambisi menambah nasabah Mekaar hingga 4 juta orang di akhir tahun. Tambahan nasabah itu berasal dari ibu-ibu yang produktif berusaha, tapi dalam kondisi belum sejahtera.
Dengan pencapai Rp 6,2 triliun, PNM kian optimistis bisa memenuhi target pembiayaan sebesar Rp 11 triliun hingga akhir tahun. Maka untuk memenuhi target tersebut, PNM bakal menambah pembiayaan di program Mekaar sebanyak Rp 3,3 triliun dan ULaMM Rp 1,52 triliun.
Sumber Dana
Sampai dengan Juli 2018, sumber pendanaan PNM berasal dari pasar modal yaitu medium term note (MTN), obligasi dan perbankan. Mayoritas dari penerbitan obligasi sebesar Rp 2,5 triliun, ditambah beberapa penerbitan MTN, serta penarikan fasilitas Loan Committed Unsued (LCU) perbankan.
Untuk periode Agustus – Desember 2018, PNM telah mempersiapkan pendanaan baru dengan menerbitan MTN senilai Rp 1,2 triliun, serta ada fasilitas pembiayaan telah disepakati dari beberapa mitra bank sebesar Rp 2,5 triliun dan pinjaman pemerintah Rp 1 triliun.
Di periode yang sama, PNM juga mendapat dukungan dari anak usaha yaitu PNM Investment Management berupa penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan Reksa Dana Terproteksi (RDT). Di sisi lain, PNM tengah mengembangkan digitalisasi pembiayaan serta menjajaki kerja sama dengan perbankan guna meningkatkan pertumbuhan bisnis. Semisal, kerja sama Laku Pandai, yaitu layanan keuangan dan perbankan tanpa kantor dalam rangka mengembangkan inklusi keuangan.
“Sekitar 1 hingga 2 bulan ke depan, kami bersama beberapa bank akan mengimplementasikan Laku Pandai. Kerja sama ini akan mendukung usaha para nasabah PNM dan proses efektifitas bisnis PNM,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News