Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Akibat tingginya risiko kredit macet alias non performing loan (NPL), banyak perusahaan multifinance yang menekuni lini bisnis pembiayaan sepeda motor mengerem dan berhati-hati menyalurkan kredit. Tapi tidak demikian dengan Smart Multi Finance.
Nasib perusahaan ini tampaknya lebih bagus. Hingga Oktober 2011, Smart sudah membiayai 35.000 unit sepeda motor senilai Rp 350 miliar. Angka itu tumbuh 20% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur Pemasaran Smart, Jermia Eka Laksana optimistis, target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 375 miliar bisa tercapai. Ia berharap, laju pertumbuhan tetap stabil hingga 2012. "Tahun depan kami harapkan tumbuh 20%," ujar Jermia, belum lama ini.
Ia menargetkan, pembiayaan tahun depan sebanyak 40.000 unit sepeda motor senilai Rp 450 miliar. Ujungnya, peningkatan pembiayaan ini akan menaikkan aset perusahaan. Saat ini, aset Smart sebesar Rp 600 miliar. "Milestone yang ingin kami capai adalah Rp 1 triliun di tahun 2014," ujar Jermia.
Selama ini Smart fokus menyalurkan pembiayaan sepeda motor merek Yamaha. Jermia optimistis, target di 2012 tercapai karena pilihan produk Yamaha makin variatif. Menurutnya, tahun depan produsen Yamaha akan meluncurkan 6-7 produk baru.
Perusahaan pembiayaan lain yang juga berkonsentrasi pada pembiayaan motor Yamaha, Bussan Auto Finance (BAF) menyuarakan optimistisme serupa. Sayang, National Manager Corporate Planning BAF Josef Ikafian belum mau menyebutkan target pembiayaan tahun depan.
Yang jelas, menurut Josef, BAF akan mengikuti target penjualan Yamaha. Di bisnis pembiayaan sepeda motor Yamaha, BAF menguasai pangsa pasar 35%-40%. Hampir semua pembiayaan mengalir untuk membiayai sepeda motor baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News