Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tahun 2016 menjadi momen yang manis bagi industri pembiayaan syariah. Sejumlah indikator bisnis multifinance syariah mencatatkan pertumbuhan yang tinggi pada tahun lalu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari sisi laba setelah pajak sampai November 2016, pelaku usaha pembiayaan syariah mengantongi keuntungan sebesar Rp 1,1 triliun. Jumlah ini melonjak 80,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba ini terdorong oleh pertumbuhan pendapatan setinggi 53,3% secara year on year. Perusahaan pembiayaan murni syariah maupun unit bisnis syariah dari perusahaan pembiayaan mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 6,9 triliun.
Di sisi lain meski kenaikan beban juga terbilang tinggi, namun besarannya masih di bawah pertumbuhan pendapatan. Secara tahunan, beban pembiayaan syariah naik 42,1% menjadi Rp 5,4 triliun.
Sebelumnya, Direktur IKNB Syariah OJK Mochammad Muchlasin mengatakan, laju yang positif dari bisnis pembiayaan syariah kini menempatkan sektor ini sebagai kontributor terbesar dari komposisi aset IKNB. "Di bawahnya baru ada asuransi syariah dan lembaga jasa keuangan khusus syariah," tuturnya.
Per November 2016, aset pembiayaan syariah mencapai Rp 34,2 triliun alias setara 39,6% dari total aset IKNB syariah yang sebesar Rp 86,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
