Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Selain produk konvensional, Permodalan Nasional Madani (PNM) juga menyediakan pembiayaan berkonsep syariah untuk merespons permintaan pasar.
Merujuk laporan tahunan 2022 PNM, layanan pinjaman modal dari PNM ini juga disertai dengan jasa pembinaan, pelatihan dan pendampingan usaha bagi para nasabah usaha mikro kecil.
Artinya, selain mendapatkan pinjaman modal usaha, nasabah ULaMM pun mendapatkan jasa pelatihan dan pendampingan dari PNM, sehingga para pelaku usaha mikro kecil bisa terus mengembangkan kapasitas usahanya, sekaligus mempercepat kemajuan usahanya.
Baca Juga: PNM ULaMM Syariah Bantu Usaha Mikro Makin Berkah
Sejak beroperasi hingga tahun 2022 ULaMM sudah tersebar dalam 62 kantor cabang ULaMM, 625 kantor unit ULaMM yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Dan pembiayaan syariah telah dilayani oleh 624 Unit ULaMM Syariah dari total 625 Kantor Unit ULaMM yang ada.
Oleh karena itu, Perusahaan pun terus melakukan inisiatif untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dalam pembiayaan syariah.
Untuk meningkatkan pertumbuhan dan jangkauan layanan pembiayaan syariah, diluncurkan juga Program Layanan Syariah yang memungkinkan pembiayaan syariah disalurkan melalui seluruh Kantor Unit ULaMM.
“Sampai dengan tahun 2022, pembiayaan syariah dapat dilayani oleh 624 Kantor Unit. Jumlah Unit Layanan Syariah tersebut masih akan terus bertambah pada masa mendatang seiring dengan meningkatnya permintaan atas pembiayaan dengan pola syariah,” ungkap Manajemen Permodalan Nasional Madani, dalam laman resminya.
Selama tahun 2022 ULaMM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,64 triliun, turun 45,47% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp3,01 triliun. Manajemen PNM melihat, pemulihan perekonomian akibat dampak pandemi di sektor usaha mikro dan kecil kian membaik namun demikian pada tahun 2022 ini untuk pembiayaan ke sektor usaha mikro.
Baca Juga: ULaMM Syariah Utamakan Kesepakatan Pembeli dan Penjual
Untuk itu, Perusahaan mengutamakan perbaikan kualitas pembiayaan sehingga penyaluran selama tahun 2022 lebih selektif. Dari seluruh penyaluran tersebut, porsi terbesar diberikan untuk segmen perdagangan, konstruksi dan pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News